Kesaksian Warga saat Puting Beliung Mengamuk di Bandung Timur

kesaksian-warga-saat-puting-beliung-mengamuk-di-bandung-timur Puting beliung menerjang kawasan Bandung Timur. (Istimewa)
DIDADAMEDIA, Bandung - Yogi panik bukan kepalang. Tiba-tiba saja angin kencang melanda kawasan rumahnya di Kampung Sapan Sumber Sari, Desa Sumber Sari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019) sore.

Saat itu, waktu menunjukkan sekitar pukul 14.30 WIB. Yogi yang sehari-hari bekerja sebagai satpam salah satu perumahan di Kota Bandung itu sedang berada di rumah. Hujan deras melanda terus mengguyur wilayahnya.

"Tiba-tiba angin kencang melanda daerah kami. Saya panik, warga juga, soak (kaget) melihat angin kencang," kata Yogi kepada DIDADAMEDIA, Jumat (11/1/2019).

Tiupan angin kencang membuat atap bagian bekakang rumahnya terbang. Yogi dan warga lainnya pun diam di rumah dalam keadaan waswas. "Waduh Pak, soak pisan. Sadayana warga oge soak (waduh, panik sekali. Semua warga juga panik)," kata Yogi.

Angin puting beliung melanda kawasan Bandung Timur di antaranya Rancaekek dan Sapan Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019). Beberapa rumah rusak dan beberapa atap rumah terbawa angin.

Kepala Stasiun BMKG Bandung, Toni Sukma Wijaya di Bandung, Jumat menjelaskan kondisi atmosfer berdasarkan citra satelit himawari terpantau awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus meliputi wilayah Bandung bagian timur.

"Pengukuran pos hujan observasi yang tercatat di Pos Hujan Cileunyi, kurang dari satu jam tercatat 16 mm, masuk dalam kategori curah hujan dengan intensitas lebat," ujar Toni saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Hujan dan pembentukan angin yang terjadi di Bandung timur tersebut disebabkan baik oleh faktor regional dan global. Dari sisi regional, adanya pertemuan massa udara di sekitar Jabar dan belokan angin (shearline) di Jawa Barat bagian tengah.

Kemudian faktor global, karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan.

"Dari pantauan citra radar terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif dengan kategori hujan sedang-lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 km pada pukul 15.12 WIB," Kata dia.

Pelaporan data pengamatan permukaan di Stasiun Geofisika Bandung, suhu Maksimum pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 14:00 WIB sebesar 29,3 C, dengan kelembapan udara sekitar 59 persen.

Pada saat awal pembentukan awan cumulonimbus (Cb) di siang menjelang sore hari, pada pukul 15.00 WIB suhu tercatat 27,0 C dengan kelembapan udara sekitar 67 persen.


Editor: redaktur

Komentar