DIDADAMEDIA, Bandung - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dewi Sartika menyarankan, setiap sekolah mengimplementasikan program Sekolah Ramah Anak (SRA).
Melalui program SRA, sekolah didorong dan terdorong untuk lebih memperhatikan pelajarnya dan mengantisipasi terulangnya kasus meninggalnya siswi SMK Baranangsiang Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya.
Dewi menuturkan, unsur penting dari Program SRA adalah bagaimana semua elemen sekolah ikut senantiasa menjaga siswa, baik itu kepala sekolah, guru, sesama siswa, hingga penjaga sekolah. Siswa akan diberikan edukasi tentang pergaulan yang baik dan bagaimana menjaga diri.
Dewi juga mengimbau siswa unutk selalu waspada baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan lainnya saat melakukan kegiatan.
"Ini menjadi peringatan bagi kita, untuk senantiasa menjaga anak-anak kita. Bagaimana anak-anak kita memiliki pergaulan yang baik, dan menjaga dirinya. Selalu waspada," ujar Dewi di Bandung, Kamis (10/1/2019).
Selain itu, tiap pelajar diharapkan pintar dalam memilih teman, menjaga hubungan baik dengan sesama dan menghindari konflik. Para pelajar pun diimbau untuk selalu berkomunikasi dengan orangtua selepas dari sekolah. Hal ini dilakukan agar orangtua tetap bisa mengawasi dan menjaga mereka di luar rumah.
"Kalau pulang sekolah dan telat beri kabar kepada orangtua, berikut alasannya. Kalau pulang melewati jalanan yang sepi, diharapkan jangan sendiri. Kadang anak-anak mah bisa hereuy bercanda, dan emosinya keluar. Berteman lebih baik, banyak teman, dan hindari satu musuh," tegasnya.
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia, kasus pelanggaran Hak terhadap anak terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2018 terdapat 4.885 kasus. Atas kasus ini, Kadisdik berharap pelaku segera ditangkap dan diberi ganjaran sesuai hukum yang berlaku.
"Saya tidak tahu juga pelakunya itu memang anak-anak atau apa. Tapi memang kalau anakanak ada aturan hukum tersendiri. Mudah-mudahan hukum yang memang melindungi anak, kalau dia sekolah ya bisa tetap bersekolah. Untuk orang tua semua, anak harus betul-betul dijaga seperti itu," ungkapnya.
Keluarga besar Dinas Pendidikan Jabar juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya siswi SMK Baranangsiang Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya. Dewi menuturkan, dirinya berduka cita atas kasus penikaman siswi tersebut. Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi sekolah dan orangtua.
"Saya turut berduka cita, karena bagaimana pun itu adalah anak kami. Staf saya sudah takziyah bersama-sama dengan kepala sekolahnya. Saya juga ikut menitipkan pesan," tukasnya.
Editor: redaktur