DIDADAMEDIA, Bandung - Progres proyek pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1 yaitu terminal peti kemas sudah mencapai 13%.
Luas terminal yang ditargetkan selesai Desember 2019 ini yaitu 420 meter x 300 meter atau 13 hektare dari luas keseluruhan terminal 4.320 meter persegi.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil bersama chief de Mission Embassy of Japan Ono Keiji, meninjau langsung lokasi proyek Patimban untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai jadwal.
"Hari ini kami ingin memastikan bahwa proyek Patimban sudah dimulai, karena ini sangat strategis dan kami akan laporkan ke Presiden. Sejauh ini tidak ada kendala dan sesuai schedule," kata Budi Karya di Dermaga Agung Patimban, Rabu (9/1/2019).
Budi menuturkan, rencananya Pelabuhan Patimban akan memiliki kapasitas 7,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) menyamai Pelabuhan Tanjung Priuk. Bila Patimban sudah rampung pada 2027 nanti maka 50% aktivitas di Tanjung Priuk akan beralih ke Patimban.
"Rencananya kapasitasnya 7 juta TEUs sama besarnya dengan Tanjung Priok," ujarnya.
Budi optimistis, hadirnya Patimban aman memberi pertumbuhan ekonomi baru dan mampu menekan harga logistik. "Kami yakin ini akan memberi pertumbuhan ekonomi baru dan yang paling penting adalah menakan harga logistik yang terus kita efisiensikan," tuturnya.
Untuk akses jalan sendiri dalam waktu dekat akan dibangun akses menuju jalan arteri dan tol Cipali. "Dalam jangka pendek ada jalan akses ke arteri dan tol," ucap Budi.
Untuk itu pihaknya mengapresiasi Pemprov Jabar dan Pemkab Subang yang telah membantu dalam pembebasan lahan. "Terima kasih kepada Pemprov Jabar dan Subang atas dukungannya yang luar biasa," ucap Budi.
Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan, saat ini ada 32 proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun di Jabar salah satunya Pelabuhan Patimban. Ini mengindikasikan Jabar sebagai provinsi strategis di Indonesia.
"Artinya perhatian pusat ke Jabar luar biasa salah satunya Patimban dan mengindikasikan Jabar provinsi strategis di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi kita stabil 5,3% diatas rata-rata nasional," ungkapnya.
Emil berharap, masyarakat khususnya Subang terus mendukung pembangunan ini, sebab kedepan kawasan utara Jabar akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang canggih dan futuristik.
Sementara itu Chief de Mission Embassy of Japan, Ono Keiji mewakili pihak investor mengatakan, Patimban merupakan proyek simbolis yang sudah disepakati antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Kerjasama ini menandai hubungan persahabatan selama 60 tahun antara kedua negara.
"Kami berharap dapat berkontribusi besar dalam perbaikan iklim investasi dan ekspor. Kami berharap juga dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lanjut," jelas Ono.