Ketua Asprov Jabar Sesalkan Keterlibatan Wasit Asal Garut

ketua-asprov-jabar-sesalkan-keterlibatan-wasit-asal-garut Tommy Apriantono (kanan) dan Aji Sugiyat Ketua dan Wakil Ketua Asprov PSSI Jabar. . (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Satgas Antimafia Bola baru saja menangkap wasit Nurul Safarid (NS) yang diduga terlibat dalam pengaturan skor di laga Persebara Banjarnegara melawan Persekabpas Pasuruan.

Wasit asal Garut itu kabarnya menerima uang senilai Rp45 juta. Satgas Anti Mafia Bola pun menangkap wasit NS di Garut, Jawa Barat, Senin (7/1/2019).   

Atas penangkapan tersebut, Ketua Asprov PSSI Jawa Barat (Jabar), Tommy Apriantono, menyesalkan keterlibatan wasit asal Jabar dalam kasus match fixing. Dia menyesalkan, tidak seharusnya perangkat pertandingan seperti wasit melakukan tindakan seperti itu.

“Saya terus terang sangat menyesalkan wasit NS terlibat karena dari awal saya sudah wanti-wanti bahwa perangkat pertandingan harus menjaga integritas dirinya, dan memang kejadiannya di Jateng,” kata Tommy saat dihubungi wartawan, Selasa (8/1/2019).


Tommy menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PSSI pusat untuk bisa bertemu dengan yang bersangkutan, apakah dirinya juga terlibat kasus tersebut dalam pertandingan yang berlangsung di Jawa Barat.

“Kita lagi menunggu kalau nanti di pusat sudah selesai, kita akan minta akses untuk bertemu NS apakah terlibat di Jabar atau tidak, karena kita tidak menutup kemungkinan kalau memang misalnya ada pengakuan dan sebagainya akan kita kejar.” tegasnya.

Pihaknya juga akan bersikap terbuka dan kooperatif bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Tommy menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk ikut membantu pemberantasan kasus match fixing di sepak bola Indonesia, khususnya di area Jawa Barat.  

“Kita juga di Jabar akan membuka tangan apabila Polda mau kerjasama, karena memang komitmen saya tidak akan memberi tempat kepada match fixing itu,” tukasnya.

Nurul menjadi tersangka kelima yang ditangkap Satgas anti mafia bola. Sebelumnya Satgas berhasil membekuk Johar Lin Eng, Priyanto, Anik Yuni Artika Sari, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih.


Editor: redaktur

Komentar