DIDADAMEDIA, Bandung - Gempa bumi mengguncang Kabupaten Sukabumi, Selasa (8/1/2019). Kekuatannya bisa dirasakan hingga wilayah Bandung dan Pangandaran.
Agus mengaku merasakan getaran gempa saat sedang bekerja di lantai dua kantornya di kawasan Jalan Gatot Subroto Kota Bandung. Menurut dia, guncangannya terasa cepat, namun cukup membuat kaget
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani mengatakan, pusat gempa bumi berada pada koordinat 7,85°LS dan 106,48°BT (113 km sebelah Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat), dengan magnitudo M5,4 pada kedalaman 10 km.
"Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa bagian barat. Berdasarkan tatanan tektonik, perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa," kata Kasbani saat dikonfirmasi wartawan. .
Wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun batuan sedimen berumur tersier dan batuan gunung api berumur erasier hingga kuarter. Batuan tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda pada umumnya bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.
"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya (65,7 km; USGS) yang berada pada jalur kegempaan (Zona Benioff), gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," katanya.
Guncangan gempa bumi dirasakan di beberapa wilayah yang di antaranya Sukabumi dan Pelabuhan Ratu dengan intensitas III MMI, di Bandung sebesar II-III MMI, di Pangandaran, Lembang, Cibareno dan Lebak dengan intensitas II MMI.
"Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meski berpusat di laut energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi mengenai kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini," katanya.
"Untuk rekomendasinya, masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil," pungkasnya.