DIDADAMEDIA, Sukabumi - Air muka anak-anak korban longsor di Kampung Adat Sirna Resmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, tampak Selasa (8/1/2019) tampak semringah. Mereka larut dalam keceriaan saat mengikuti trauma healing.
Begitu pendiri Bale Dongeng Indonesia Hendri Juana memberikan sound effect story telling seperti suara binatang, derap langkah kaki hingga meyerupai suara tembakan, mereka tertegun. Sesekali tawa terdengar.
Jumlah peserta trauma healing yang semula 15 anak, bertambah menjadi 220. Rata-rata, mereka datang sepulang sekolah. Sound effect Hendri cukup ampuh menarik perhatian anak-anak. Mereka langsung berlarian dari atas bukit ke lokasi saung kasepuhan Sirna Resmi seolah tak ingin tertinggal satu cerita pun.
Dengan gagahnya, Hendri menceritakan perjuangan seorang anak saleh dan salehah dalam menghadapi ujian. Gaya cerita yang disajikan Hendri membuat anak-anak terbelalak kagum.
Mereka pun mengangkat tangan sambil menyerukan suara lantang 'Aku Bisa'. Semangat dan motivasi mereka terbangkit. Bahkan rasa percaya diri perlahan muncul satu per satu saat menceritakan cita-cita.
"Ini pertama kalinya kami ada kegiatan trauma healing pascabencana, semoga aja dengan adanya kegiatan ini semua bisa membaik," ujar Ketua Adat Sirna Resmi, Abah Asep Nugraha kepada DIDADAMEDIA, Selasa (8/1/2019).
Menurut abah, pascabencana longsor, yang sangat dibutuhkan anak-anak adalah dukungan moral dan akhlak. Sehingga, dia menyambut baik kegiatan trauma healing yang menceritakan kisah inspiratif sangat.
"Buat anak-anakku, harus ikhlas atas bencana yang diterima saat ini. Adanya banyak yang datang dan mengulurkan tangannya, tandanya kita masih disayang sama Allah," bebernya.
Kegiatan yang dilaksanakan guna menggugah rasa percaya diri dan keberanian ini digagas Bank Indonesia (BI) serta Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Barat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono mengatakan, saat proses trauma healing terlihat semangat membangun daerah masih ada.
"Anak-anak sangat luar biasa, mereka hanya perlu wadah untuk bisa menyalurkan bakatnya. Karena semangat belajar mereka masih sangat tinggi," imbuhnya. Doni pun berharap, dengan kegiatan ini kelak anak-anak di Cisolok bisa bergerak lebih luas lagi serta menjadi kebanggaan daerahnya.