Twitter Kembali Dijadikan 'Lapak' Bisnis Prostitusi Online

twitter-kembali-dijadikan-lapak-bisnis-prostitusi-online Ilustrasi. (Foto: Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Dua tersangka kasus prostitusi online di Bandung, IA (51) dan NA (33) memanfaatkan media sosial seperti Twitter untuk menjajakan wanita pekerja seks komersial (PSK).

IA dan NA yang berperan sebagai mucikari mengakui selama ini mereka menjalankan bisnis terlarangnya itu dengan memanfaatkan teknologi. Selain Twitter, mereka pun memaksimalkan aplikasi pengolah pesan seperti WeChat untuk bertransaksi.

"Mereka ini, (menjajakan wanita pekerja seks komersial) melalui media sosial Twitter," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M. Rifai di Mapolrestabes Bandung, Senin (7/1/2019).

Mereka menjajakan wanita-wanita pekerja seks komersial, melalui media sosial Twitter yang kemudian berlanjut ke aplikasi pengolah pesan, WeChat untuk bertransaksi. "Mereka sudah dua tahun menjalankan bisnis tersebut," ungkapnya.

Praktik prostitusi online ini terbongkar dalam operasi penggerebekan di salah satu hotel di Bandung, Minggu (6/1/2019).

Selain mengamankan dan menetapkan dua orang yang telah dijadikan tersangka, polisi juga turut memeriksa dua orang wanita pekerja seks komersial sebagai saksi.

Pemanfaatan Twitter untuk bisnis prostitusi online seperti yang terjadi di Bandung menguatkan bukti telah terjadi pergeseran pola transaksi bisnis esek-esek.

Jika dulu, bisnis terlarang semacam ini cenderung terlokalisasi di satu tempat, maka sekarang para dijalankan oleh pelakunya dimanapun.

Bahkan, pola seperti ini juga dilakukan sejumlah pesohor seperti terjadi dalam kasus terbongkarnya kasus prostitusi online yang melibatkan artis Ibukota di Surabaya, belum lama ini.

Editor: redaktur

Komentar