DIDADAMEDIA, Bandung - Pemprov Sumatera Selatan akan membantu PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pemilik dan pengelola Sriwijaya FC menjual sahamnya kepada publik.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengungkapkan, kepemilikan saham Sriwijaya FC oleh masyarakat akan membuat klub hasil transformasi dari Persijatim Jakarta Timur itu, bukan hanya dimiliki secara moril, juga secara hukum memang dimiliki masyarakat.
Kepemilikan saham secara publik, kata Herman Deru, sangat mungkin terjadi karena Sumsel memiliki potensi dari sisi jumlah penduduknya dan adanya tiga kelompok suporter yang terbilang besar.
"Bisa saja dengan cara berkelompok, misalnya koperasi, perwakilan perusahaan, ya silakan. Kita juga ada tiga kelompok suporter besar yang bisa bergabung, misal satu orang kekuatannya Rp100.000, ini bisa saja terjadi," kata Herman Daru, Senin (7/1/2019).
Menurutnya kepemilikan secara rill ini merupakan cara terbaik untuk membawa Sriwijaya FC dikelola secara profesional di masa datang. Jika pengelolaan Sriwijaya FC tidak tepat maka pemilik saham yang notabene masyarakat ini juga dapat melakukan intervensi demi kebaikan klub.
"Sekarang kan tidak bisa, karena saham dimiliki pemilik saham yang saat ini mayoritas berada di tangan Muddai Madang," kata dia.
Oleh karena itu, Herman Deru yang dalam kapasitas Gubernur Sumsel memanggil pemilik PT SOM Muddai Madang untuk duduk bersama untuk menemukan solusi atas persoalan Sriwijaya FC. Dia memposisikan diri sebagai gubernur (kepala daerah) karena menyadari saham pemprov di PT SOM sangat kecil yakni 12%.
"Saya ingin SFC ini tetap menjadi kebanggaan masyarakat. Untuk itu, kami akan duduk bersama sebelum pertengahan bulan ini untuk urun rembuk mencari solusi terbaik, dengan mengajak para tokoh olahraga dan suporter juga," harapnya.
Kepemilikan saham mayoritas Muddai itu berubah dari 58% jadi 88% pada Juni 2018. Selama ini Muddai hanya bertindak di balik layar sebagai Komisaris Utama sejak PT SOM berdiri pada 2008 atau setelah adanya aturan dari pemerintah berupa pelarangan penggunaan dana APBD untuk klub profesional.
Editor: redaktur
Saham Sriwijaya FC Diarahkan Jadi Milik Publik
