DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum lama ini melantik 24 Pimpinan Tinggi Pratama atau setingkat Kepala Dinas/Biro untuk Pemprov Jabar. Salah satu dinas yang dirotasi adalah dinas pendidikan.
Posisinya kini dijabat Dewi Sartika, menggantikan Ahmad Hadadi yang sekarang menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia.
Kepada Dewi, sosok yang akrab disapa Emil itu menugaskan dua hal pokok untuk perbaikan pendidikan di Jabar. Fokus kerja yang dimaksud adalah evaluasi anggaran dan perbaikan kurikulum SMK.
Dia menilai, besarnya anggaran pendidikan yang diberikan belum terserap maksimal. Meski ada kemajuan, namun belum "ngabret" seperti harapannya.
"Anggaran pendidikan yang tergolong besar tetapi pencapaiannya masih kurang," ujar Emil di Kantor Dinas Pendidikan Jabar, Jalan dr Radjiman, Bandung, Senin (7/1/2019).
Selain itu Emil menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan yang baru ini segera memperbaiki kurikulum SMK. Pasalnya, SMK merupakan penyumbang pengangguran tertinggi di Jawa Barat.
"Dua hal itu yang jadi target tiga bulan ini. Setelah itu kita akan melakukan evaluasi," tegasnya.
Seperti diketahui, hingga Agustus 2018, jumlah penduduk usia kerja sebanyak 35,96 juta, sedangkan jumlah angkatan kerjanya 22,63 juta.
Tingkat pengangguran terbuka sebesar 8,17 persen. Dari jumlah itu, 16,97 persen merupakan lulusan SMK. Jumlah itu yang tertinggi dibandingkan lulusan dari jenjang pendidikan lainnya.
Padahal menurut hasil penelitian Pusat Penelitian Kependudukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tentang pendidikan vokasi, Jawa Barat termasuk daerah yang jumlah SMK-nya terus meningkat.
Pada 2018, jumlahnya mencapai 2.846 sekolah, 267 di antaranya merupakan SMK Negeri. Siswa yang ditampung mencapai lebih dari sejuta.