Selama 10 Tahun, 132 Longsor Terjang Sukabumi

selama-10-tahun-132-longsor-terjang-sukabumi Longsor Cisolok Kabupaten Sukabumi. (Humas Pemprov Jabar)
DIDADAMEDIA, Bandung - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, selama 10 tahun terakhir telah terjadi 132 kali longsor di Sukabumi. Beberapa di antaranya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, banyak daerah rawan longsor di Kabupaten Sukabumi. Kondisi topografi perbukitan dengan batuan penyusun yang porus, gembur dan lepas menyebabkan mudah longsor. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor menyebabkan tingkat risiko longsor tinggi. "Contohnya longsor di Kecamatan Cireunghas pada 28 Maret 2015 menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 293 orang terdampak, dan 11 rumah rusak," kata Sutopo dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (6/1/2019).

Dia menilai, mitigasi bencana longsor masih memerlukan banyak perhatian, baik struktural seperti penguatan tebing, pemasangan sistem peringatan dini longsor, penghijauan dan lainnya.

Selain itu, mitigasi nonstruktural seperti pemetaan, sosialisasi, tata ruang, pendidikan kebencanaan, dan gladi pun mutlak diedukasi kepada masyarakat. "Puncak musim penghujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah Januari hingga Februari. Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya," tuturnya.

Terkait penanganan longsor Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Sutopo mengakui tim SAR terus berupaya keras.

Tim SAR gabungan yang dikoordinir Basarnas dibantu oleh TNI, Polri, BPBD, SKPD, PMI, Tagana, NGO, relawan dan masyarakat terus mencari korban sejak longsor pada 31 Desember 2018 pukul 17.00 WIB. 

Hingga Minggu (6/1/2019) pagi, dari 100 orang terdampak longsor, tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 3 orang luka. Dari 3 orang luka tersebut 1 orang luka berat masih dirawat di RS Pelabuhan Ratu dan 2 orang sudah diperbolehkan pulang.
Editor: redaktur

Komentar