DIDADAMEDIA, Bandung - Eka Ramdani menjadi salah satu pemain dengan nama besar di sepak bola Indonesia. Sebelum memutuskan gantung sepatu, Eka tercatat pernah membela banyak klub besar di Indonesia. Salah satunya Persib.
Selain itu, Eka pun pernah lama menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Sejak tahun 2000, Eka sudah rutin dipanggil masuk ke Timnas lintas usia, hingga pada 2007 dia pun bermain untuk Timnas senior. Empat tahun, Eka menjadi sosok sentral di lapangan tengan Timnas senior. Melihat rekam jejak kariernya di sepak bola, Eka sudah punya segudang pengalaman. Dia juga sering ditangani oleh pelatih kenamaan.
Eka mengakui, banyak pelatih yang berjasa dalam karier sepak bolanya. Namun berbicara siapa sosok yang paling berjasa dalam perjalanan kariernya, Eka merasa, sosok tersebut adalah salah satu pelatihnya di SSB Uni.
"Banyak pelatih yang paling berjasa dalam karier saya, tapi kalau ditanya yang paling berpengaruh saya pribadi ada di UNI. Namanya adalah Pak Budi. Saya lupa beliau terakhir dapat kabar pindah ke Bogor, dulu sempat ketemu di liga 2007/2008 ketemu di Bogor," katanya saat dihubungi wartawan.
Eka mengatakan, Budi adalah sosok yang paling berjasa untuk mewujudkan mimpinya bermain bersama Persib. Budi juga menjadi sosok yang membentuk Eka menjadi salah satu gelandang terbaik di Indonesia.
"Dia paling berjasa karena saya bisa dipanggil Persib. Dulu waktu masih di UNI, beliau yang melatih saya secara khusus. Dia pelatih SSB, tapi karena saya di mes dia di mes juga, jadi setiap pagi bangunin saya buat latihan," imbuhnya.
Bersama Budi, Eka mengaku selalu berlatih mengasah kemampuannya sejak pagi buta. Banyak hal yang diajarkan Budi. Salah satunya teknik mengeksekusi tendangan bebas, dan akurasi umpan.
Tak heran, bila memang Eka menjadi salah satu gelandang yang punya akurasi umpan mumpuni juga piawai dalam melakukan set piece bola mati.
"Biasa dulu latihan dari jam lima pagi sampai setengah enam atau jam enam. Beliau genjot terus tendangan ke gawang, tendangan bebas. Itu semua Pak budi yang ngajarin saya. Jadi dia yang paling berjasa dari pribadi saya," tutupnya.
Editor: redaktur