PVMBG: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berhenti

pvmbg-erupsi-gunung-anak-krakatau-berhenti Gunung Anak Krakatau. (antaranews.com)
DIDADAMEDIA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan informasi letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda sudah berhenti.

Berdasarkan hasil pemantauan Satelit Himawari dan radar cuaca sejak Sabtu (29/12/2018) malam sampai Minggu (30/12/2018) pagi letusan telah berhenti total.

Rekaman seismograf di Pulau Sertung, gugusan pulau di Selat Sunda, dekat Gunung Anak Krakatau menunjukkan tidak ada fluktuasi getaran, kalem, amplitudo rata-rata 10 mm (pada saat letusan amplitudonya 25-30 mm).

Namun tim PVMBG itu menyatakan, tidak tahu ke depan apakah masih ada fluktuasi erupsi lagi seperti terjadi pada Sabtu (22/12/2018) lalu atau erupsi mulai saat ini akan berhenti sama sekali.

PVMBG juga menyampaikan terima kasih kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atas pemantauan visual distribusi abu (lateral dan vertikal) erupsi Gunung Anak Krakatau via Satelit Himawari dan radar cuaca.

Informasi ini sangat vital untuk mengetahui aktivitas erupsi manakala para pengamat PVMBG di Pos Pasauran susah mengamati karena gunung sering tertutup kabut di musim hujan ini. Sehingga pelaporan tinggi kolom abu sering tidak akurat.

Berdasarkan laporan Windi Cahya Untung, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Api Krakatau periode pengamatan 29 Desember 2018, pukul 00.00 sampai dengan 23.59 WIB, gunung api di dalam laut kini ketinggiannya tinggal 110 meter dari permukaan laut (mdpl)--sebelumnya ketinggian GAK mencapai 338 mdpl--kenampakannya cerah, berawan, mendung.

Suhu 24-30 derajat Celsius, kelembapan 59-92 persen, tekanan 0,0-0,0 mmHg, curah hujan 0,0 mm. Kecepatan angin kencang, lemah; arah angin menuju barat laut, utara, timur laut, timur.

Pengamatan visual kenampakan dari pos pengamatan, jelas, kabut 0-III, tinggi 1.000 meter, warna kelabu putih, intensitas asap tebal. Kegempaan masih berlanjut erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik hingga mencapai 7.338 meter di atasnya, alami kegempaan tremor vulkanik dengan amplitudo 25 mm.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Ke depan, PVMBG mengingatkan untuk mendorong adanya persiapan mitigasi, merapatkan pengamatan seismik, edukasi bencana sejak dini, menjaga alat-alat yang sudah ada, dan masih banyak lagi pekerjaan rumah (PR) untuk ke depannya. 

BMKG juga menyatakan saat ini sudah ada sirine Tsunami Early Warning System (TEAS) untuk menyampaikan peringatan dini tsunami di wilayah Lampung. Lokasinya satu di Kalianda, Lampung Selatan, dan satu di Kota Agung, Tanggamus. Namun perlu untuk diketahui bahwa sirine masih berbasis gempa tektonik dan untuk mendeteksi tsunami.

BMKG mengimbau semua pihak tetap waspada, mengingat selama tahun 2018 telah tercatat 11.577 gempa bumi terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Lampung dan Banten.

Hingga Sabtu (29/12/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tsunami di Selat Sunda mencapai 431 orang meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi. Kerugian material antara lain 1.778 unit rumah rusak, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak.
Editor: redaktur

Komentar