DIDADAMEDIA, Bandung - Manajemen Persib Bandung memagari pemainnya untuk tidak terlibat dalam match fixing atau pengaturan skor.
PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), bahkan menegaskan akan memberi sanksi kepada siapa saja di internal klub, termasuk pemain apabila kedapatan melakukan pelanggaran serius seperti match fixing.
"Ada sanksi (jika melanggar). Yang jelas pemain tugasnya bermain dengan baik," ujar Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono, Sabtu (29/12/2018).
Kuswara tidak merinci lebih jauh soal sanksi jika pemainnya terlibat pengaturan skor. Namun yang pasti, semua hak dan kewajiban, termasuk sanksi, sudah disepakati dan tercantum dalam kontrak.
"Saya kira begini, pemain itu semua sudah terikat kontrak. Ada yang menyangkut hak dan kewajiban, tata tertib, dan intinya bermain sesuai ketentuan dan koridor dalam kontrak," kata Kuswara.
Sementara saat ini, Persib masih belum mengontrak para pemain untuk mengarungi kompetisi musim depan. Pemain lama belum diputuskan siapa saja yang akan dilepas dan dipertahankan.
Untuk pemain baru juga masih belum ada yang dikontrak. Tapi, komunikasi sudah dilakukan manajemen terhadap sejumlah pemain bidikan.
Keputusan soal pemain lama akan dibahas dalam beberapa waktu ke depan. Dalam saat bersamaan, upaya mendatangkan pemain baru juga dilakukan.
"Kita doakan pemain nanti yang akan dipertahankan dan direkrut bisa bermain kompak dan bisa membawa Persib juara," ujar Kuswara.
Isu match fixing di sepak bola Indonesia dalam dua bulan terakhir menggelinding bak salju. Aktivitas judi internasional kembali ditenggarai jadi pemicu 'bobolnya' nilai-nilai sportivitas di dunia olahraga, tak terkecuali di sepak bola Indonesia.
Bahkan praktik kotor dan busuk ini, tak hanya melibatkan pemain dan klub, juga diduga kuat melibatkan para petinggi federasi, termasuk para wasit.