2018 Jadi Tahun Sarat Bencana, Indonesia Paling Parah

2018-jadi-tahun-sarat-bencana-indonesia-paling-parah Dampak tsunami Selat Sunda di pesisir pantai Banten. (Foto-foto: The Guardian)

DIDADAMEDIA, Bandung - Bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan hingga mengakibatkan ratusan orang meninggal dan ratusan lainnya dinyatakan hilang seolah 'melengkapi' tahun 2018 sebagai tahun yang sarat bencana alam.

Tahun 2018 segera berganti ke tahun 2019. Sepanjang 2018, sejumlah peristiwa bencana alam terjadi di berbagai belahan dunia yang tentunya jadi refleksi agar kita lebih bersyukur, mawas diri dan lebih menghargai alam.

Seperti dilansir The Guardian, Sabtu (29/12/2018), peristiwa bencana alam besar cukup dominan terjadi, khususnya di wilayah Asia Pasifik.

Di antaranya peristiwa bencana kebakaran hutan yang melanda California, kekeringan parah di Australia, bencana angin topan mangkhut di Filipina, China dan Hong Kong. Serta, peristiwa gempa dan tsunami maupun pergerakan tanah yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kebakaran Lahan di California

Peristiwa kebakaran ratusan hektare lahan di negara bagian California, pada November 2018, menyita perhatian dunia karena besarnya dampak yang ditimbulkan.

Selain membakar ratusan rumah warga, juga mengakibatkan puluhan orang tewas serta seperempat juta penduduk diungsikan. Total lebih dari 10.000 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa kebakaran ini.

Kekeringan di Australia

Bencana kekeringan melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Namun jika ukuranya dampak terhadap masalah pangan, maka Australia, tepatnya di negara bagian New South Wales, tergolong yang paling parah dan dinyatakan mengalami kekeringan 100% pada Agustus 2018.

Bencana kekeringan di New South Wales merupakan yang terparah sejak 1965. Akibat kekeringan parah ini, hewan ternak seperti kambing, sapi dan babi yang biasa dikonsumsi manusia mengalami kelaparan. Kondisi ini tentu berdampak terhadap jumlah ekspor daging dari Australia.

Peternak bahkan, diizinkan untuk menembak mati kangguru karena hewan tersebut dianggap memperparah kelaparan hewan ternak karena sering menghabiskan rerumputan.

Sapuan Topan Mangkhut

Sementara bencana topan mangkhut pada September 2018 yang melanda Filipina, China dan Hong Kong mengakibatkan lebih dari 50 orang tewas serta jutaan orang mengungsi akibat tempat tinggal mereka angin berkecepatan 162 kilometer/jam yang disertai hujan deras. Topan mangkhut juga memicu terjadinya bencana longsor.

Selain merusak ribuan rumah warga, sejumlah gedung mengalami kerusakan cukup parah. Filipina dan Hong Kong jadi negara yang terdampak paling parah akibat sapuan topan mangkhut.

Rentetan Bencana Alam di Indonesia

Indonesia pada 2018, merupakan negara yang paling banyak kehilangan penduduknya akibat serangkaian bencana alam yang terjadi. Jika ditotal, korban bencana alam di Indonesia mencapai ribuan orang.

Di antaranya akibat peristiwa gempa di Pulau Lombok pada Juli 2018. Kemudian gempa dan tsunami yang juga memicu terjadinya likuifaksi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Serta bencana tsunami yang melanda pesisir Banten dan Lampung.

Selain itu, sejumlah peristiwa bencana alam seperti banjir bandang, letusan gunung, longsor, banjir dan angin puting beliung juga terjadi di beberapa wilayah yang mempertegas status Indonesia sebagai negawa rawan terjadi 'natural disaster'.

Editor: redaktur

Komentar