Dari Pedagang Kopi Keliling, Radityo Kini Punya Kafe Sendiri

dari-pedagang-kopi-keliling-radityo-kini-punya-kafe-sendiri Kafe Biji Kopling. (Foto: Nida)
DIDADAMEDIA, Bandung - Bermodalkan rasa cintanya terhadap seduhan kopi, Radityo Nur Hardono memantapkan diri keluar dari perusahaan tempat dia bekerja. Sejak 2016 silam, Radityo pun menjajakan kopi. 

Dengan sepeda motor pribadi miliknya, dia berkeliling menawarkan beragam Kopi modern campuran dari beberapa bahan selain kopi. Sebut saja susu, foam, moka dan cokelat.

Kini, Radityo sudah membuka sebuah kafe di Jalan Sangkuriang No 16, bernama Biji Kopling Kafe. Pria berusia 30 tahun itu pun mengakui, belajar meracik olahan kopi bermodalkan platform YouTube sejak 2012. 

"Semua otodidak sih, awal belajar pun hanya untuk konsumsi pribadi dan beberapa teman mulai mencicipi ternayta responsnya bagus," ujar Radit kepada DIDADAMEDIA, Kamis (27/12/2018).

Pada 2016 lalu, tambahnya, saat memulai jadi pedagang kaki lima, peminat industri kopi seperti saat ini. Baru pada 2017, tuh coffe shop menjamur di Bandung. Dia mengakui, biji kopi roasting dambil dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga tak tak perlu lagi merosting biji kopi dari petani.

"Sebenarnya saling memanfaatkan link dan kebutuhan. Bisa lebih cepat dan efisien jika kita membeli secara langsung, tanpa harus merostingnya kembali, mengingat saya bukan ahli dalam mengolah biji kopinya namun hanya bisa menyajikan menjadi secangkir minuman kopi," imbuhnya.

Tak hanya kopi, di Biji Kopling juga menyediakan aneka donat buatan home made keluarganya untuk menjadi teman ngopi. 

"Sebenarnya tidak ada konsep khusus untuk kafe ini, karena sedari awal semua berjalan mengikuti kebutuhan dari konsumen. Apakah yang harus diperbaiki dan ditambah tergantung dari banyaknya respons konsumen, bahkan atap yang dibangun pun setelah banyaknya masukan dari konsumen untuk dibuatkan agar mereka tidak kepanasan dan kehujanan," bebernya.

Sejak kafenya buka, Radit mengaku banyak konsumen baru berdatangan. Kondisi itu berbeda dengan saat dia harus menjajakan kopi keliling di sekitaran ITB yang pembelinya sudah terdata minimal per hari. "Seru sih, banyak ilmu dan tantangan baru dari dari membangun kafe," pungkasnya.
Editor: redaktur

Komentar