DIDADAMEDIA, Bogor - Pemprov Jabar meluncurkan program Pesantren Mart dan One Pesantren One Product. Program tersebut bertujuan meningkatkan meningkatkan ekonomi pesantren dan para santrinya. Sementara guna meningkatkan petani muda, pemprov juga sudah meluncurkan One Village One Company sepekan lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan hal tersebut saat Launching Program Santripreneur dan Petani Muda bersama Menteri Koordinator Perekonomian, di Pondok Pesantren Pemberdayaan Umat Desa Cibuntu Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Rabu (26/12/2018).
"Program-program ini dipersiapkan untuk menjadikan desa-desa di Jawa Barat menjadi desa yang produktif dan mandiri secara ekonomi, dan mengedukasi para warga desa menjadi kreatif dan inovatif," ucap Sekda Iwa dalam siaran pers yang diterima DIDADAMEDIA.
"Nantinya, kami ingin santri dalam salah satu perannya adalah sebagai Agent of Change. Menjadi pengubah dan katalisator dalam pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik. Juga menjadikan sumber daya manusia Indonesia bisa bersaing dan berkompetisi dengan bangsa lainnya," jelasnya.
Jawa Barat merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia. Tahun 2017, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 48 juta jiwa. Sementara jumlah pesantren di Jawa Barat mencapai 8.428, dengan jumlah kiai/guru/ustaz 58.699 orang dan jumlah santri sebanyak 783.248 orang.
Jumlah tersebut menjadi tidak seimbang seiring terus berkurangnya jumlah petani setiap tahun. Berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2017, selama kurun waktu 2013-2017 rumah tangga petani mengalami penurunan sebanyak 3,31% per tahun. Hal ini disebabkan para petani mulai beralih dari sektor pertanian ke sektor non pertanian dan anak petani tidak ada yang mau jadi petani.
Editor: redaktur