DIDADAMEDIA, Bandung - Kepolisian melakukan penjagaan ketat di ruang inap Krisna Adi Darma di RSUP Dr. Sardjito, Yogykarta.
Penjagaan dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada Krisna Adi yang menjadi saksi kunci kasus match fixing atau pengaturan skor di kompetisi Liga 2 musim 2018.
"Polisi berjaga di sekitar pintu masuk tempat Krisna sekarang dirawat di RS Sardjito. Karena untuk kebaikan Krisna, untuk kelancaran proses recovery pasca operasi, dan permasalahan sebelum terjadinya kecelakaan. Maka tadi pihak kepolisian memproteksi," jelas Johan Arga, kakak Krisna Adi seperti dilansir Detik.
Seperti diketahui, Krisna Adi dihukum seumur hidup larangan beraktivitas di sepak bola oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena terbukti terlibat match fixing saat klubnya, PS Mojokerto Putra (PSMP) menghadapi tuan rumah Aceh United, Senin (19/11/2018).
Saat itu Krisna Adi sengaja menggagalkan penalti yang dieksekusinya pada menit 88. Akibatnya PSMP gagal melaju ke semifinal dan secara tidak langsung membantu Kalteng Putra yang di waktu hampir bersamaan kalah 1-3 dari Semen Padang, lolos ke semifinal.
Pihak keluarga sendiri menolak opini yang menyebut kecelakaan yang dialami Krisna Adi, Minggu (23/12/2018) dini hari, ada kaitannya dengan kasus match fixing yang menjerat pemain PSMP itu.
Selain itu selama masa pemulihan, keluarga pun membatasi kunjungan dari pihak lain, termasuk dari media. Meski Johan Arga sebelumnya menyatakan, dia dan Krisna Adi ingin menyampaikan informasi penting kepada media.
"Baik itu dari media atau dari pihak teman, bahkan saudara yang akan jenguk, mungkin terbatas aksesnya. Yang utama ini untuk kebaikan Krisna selama masa perawatan, mohon doanya saja dari semua pihak agar Krisna cepat sembuh dan pulih," pungkasnya.
Editor: redaktur