DIDADAMEDIA, Pandeglang - Delapan kecamatan di Kabupaten Pandeglang, yang sebelumnya terdampak tsunami, saat ini terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang Ade Mulyana menyebutkan, dari delapan kecamatan yang terkana banjir itu, yang paling parah terjadi di Kecamatan Labuan, akibat meluapnya Sungai Cipunten.
"Sebenarnya air mulai menggenang sejak Minggu malam (23/12) akibat hujan terus mengguyur Pandeglang, namun parahnya hari ini. Air mulai naik pukul 08.00 WIB," katanya.
Dia menjelaskan, di Kecamatan Labuan, banjir paling parah terjadi di Desa Teluk dan Desa Kalanganyar. Sekitar 1.014 rumah warga yang sebelumnya dihamtam tsunami kini direndam banjir. "Rumah yang masih berdiri sekarang direndam banjir. Tidak ada korban karena warga masih berada di pengusian," ujarnya.
Pascatsunami, warga Kecamatan Labuan mengungsi ke Kecamatan Jiput, dan sampai saat ini masih bertahan di pengungsian karena khawatir terjadi tsunami susulan.
Ade juga menjelaskan, akses jalan menunju kecamatan yang terdampak banjir terputus, karena semua badan jalan digenang air cukup dalam. "Jalan sulit dilalui, sehingga pengiriman bantuan terhambat," ujarnya.
Delapan kecamatan yang direndam banjir itu, yakni Labuan, Sukaresmi, Munjul, Angsana, Bojong, Patia, Pagelaran dan Panimbang. Kecamatan Angsana dan Munjul, saat ini menjadi titik pengungsian warga dari beberapa kecamatan yang terdampak tsunami.
Editor: redaktur