DIDADAMEDIA, Cianjur - Warga di pesisir pantai selatan Cianjur masih dalam kondisi tenang dan tidak terlalu terpengaruh dengan suara dentuman yang diduga dari petir di tengah laut dalam dua hari ini.
Rahmat Efendi (52) tokoh warga di Kecamatan Sindangbarang mengatakan, suara dentuman yang cukup keras tersebut sudah terjadi sejak Minggu (23/12/2018) tengah malam. Namun warga sudah terbiasa mendengar suara tersebut terutama ketika masuk musim hujan.
"Suara dentuman keras itu diduga berasal dari petir di tengah lautan yang terdengar cukup jelas sampai ke pesisir. Setiap masuk puncak musim penghujan, badai ditengah lautan sering terjadi dan petir selalu mengeleggar," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, warga masih tenang dan tidak ada yang mengungsi. Namun, warga yang tinggal di pinggir pantai selalu diimbau untuk waspada terjadi gelombang tinggi, meski menurut warga air pasang sudah biasa.
"Memang ada imbauan dari pihak kecamatan untuk warga di pinggir pantai untuk waspada karena perkiraan BMKG tanggal 26 Desember gelombang tinggi akan terjadi di pantai selatan Jawa dengan gelombang hingga 4 meter," katanya.
Bahkan tutur dia, meski ada yang mengaitkan dentuman dengan erupsi Gunung Krakatau, kecil kemungkinan akan berdampak tsunami di pantai selatan Jabar. Sehingga warga masih tetap tenang, namun selalu waspada.
"Kita tidak tahu kapan dan di mana bencana akan terjadi, namun warga terutama orang tua lebih banyak meminta sama sang pencipta dan tidak melihat tanda-tanda alam akan terjadi bencana, kalau gellombang tinggi sudah biasa," katanya.
Sementara hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari berbagai pihak terkait suara dentuman yang sedikit meresahkan warga di pesisir pantai selatan. Meski dari beberapa pemberitaan menyebutkan ada uji coba roket dan latihan militer.
Editor: redaktur