Oded-Yana Diminta Lebih Inovatif dan Kreatif, Jangan Terlalu Normatif

oded-yana-diminta-lebih-inovatif-dan-kreatif-jangan-terlalu-normatif Oded M Danial dan Yana Mulyana. (Dok PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi menilai, ada banyak hal yang harus dievaluasi selama 2 tahun kepemimpinan Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakilnya, Yana Mulyana.

Menurutnya selama memimpin kota kembang, Oded-Yana tidak memberikan hasil nyata, sehingga harus dievaluasi serius. "Ini ada tiga hal (yang harus dievaluasi). Pertama tingkat konsolidasi internal, birokrat, serta temen-temen di Pemkot itu jadi problem," ungkapnya.

Menurut Muradi, konsolidasi internal seharusnya menjadi tugas Sekretaris Daerah (Sekda), Ema Sumarna. "Sekda ini fungsinya sejauh mana bisa melakukan stimulasi dan mendorong dan memastikan pekerjaan dengan baik," paparnya.

Menyoal gerak pembangunan Kota Bandung yang dinilainya landai, Muradi, menganggap Oded-Yana harus memiliki karakter inovatif yang melekat pada program-program yang ada. "Bandung itu kota kreatif, jangan kemudian dikerjakan dengan normatif, jadi tidak kreatif lagi," paparnya.

Muradi mencontohkan, Gedung Creative Hub yang berlokasi di kawasan Laswi, kini sudah tidak terurus dengan baik pascapergantian dari wali kota sebelumnya. "Padahal itu titik jantungnya kreativitas organisasi yang ada di Kota Bandung," ujarnya.

Tak kalah penting, kata Muradi, Oded-Yana harus bisa menstimulus kerja-kerja dari level bawahnya. "Saya kira kalau memungkinkan misalnya dianggap ada evaluasi, Sekda tidak bisa berjalan dengan baik, Kadis juga tidak berjalan dengan baik. Maka ada waktu untuk mengevaliasi bisa menggeser bisa mengganti dan sebagainya," tegas Muradi.

Bagi Muradi itu menjadi pilihan yang rasional, kalau memang ternyata dalam waktu tiga tahun nanti berjalan tidak efektif.

Saat disinggung, apakah antara pemimpin satu sama lain tidak harmonis? Muradi menyebutnya, bukan tidak harmonis, namun tidak berkonsolidasi.

"Kalau tidak harmonis kan seolah kenal tapi tidak tegur sapa, tapi ini tidak konsolidasi dengan baik jadi sama-sama tahu, sama-sama tahu fungsi, paham posisi, tapi tidak terkonsolidasi dengan baik," nilainya.

Lebih jauh ia menuturkan, mau tidak mau harus melakukan evaluasi kalau tidak tahun ketiga Muradi melihat bakal mengalami hal yang sama.

"Saya khawatir sebenarnya ketika tahun kelima kemudian masuk Pilkada berikutnya, Oded-Yana tidak punya legacy untuk dijual, karena melihat kinerja lima tahun ke belakang," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar