Waspada Klaster Keluarga, 109 KK di Kota Bandung Terpapar COVID-19

waspada-klaster-keluarga-109-kk-di-kota-bandung-terpapar-covid-19 Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bandung mengimbau warga ekstra waspada terhadap penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga. Pasalnya di Kota Bandung telah terjadi klaster keluarga.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial usai di Balai Kota Bandung, Kamis (25/9/2020) kemarin. "Dinas Kesehatan sudah mendeteksi dari 109 kepala keluarga ada 299 anggota keluarga yang dites terkonfirmasi positif Covid-19, atau sekitar 25,9 persen,” papar Oded.

Oleh karenanya, Oded menginstruksikan aparat kewilayahan untuk lebih memperketat pengawasan dan pengendalian. Yakni tidak hanya memantau sejumlah ruang publik saja, namun juga menyasar ke kawasan permukiman.

Sehingga, sambung Oded, pemetaan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bandung tetap terkendali dengan baik. Setidaknya, level kewaspadaan di zona oranye bisa tetap dipertahankan dengan terus menambah angka kesembuhan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, saat ini orang yang terpantau positif dari lingkungan keluarga ini tengah melaksanakan isolasi mandiri. Semuanya diketahui dalam kondisi sehat karena ketika terpapar statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Awalnya hasil tracing. Ada yang periksa sendiri lalu, dilacak ke keluarga. Ternyata di keluarga banyak sekali yang positifnya. Rata-rata (dalam satu keluarga) ada 2-3 anggota keluarganya,” ungkap Rita.

Lebih jauh Rita menuturkan, pelacakan bisa dilakukan dengan cepat dimulai dengan komunikasi lewat sambungan telepon. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengetesan di puskesmas terdekat.

Menurut Rita, dari satu kepala keluarga itu sedikitnya dilakukan pelacakan terhadap 20-30 orang. Sebab, mengingat perhitungan kasarnya satu orang bisa berinteraksi dengan sekitar 50 orang mulai dari lingkungan rumah, tempat bekerja ataupun lingkungan lainnya yang biasa dikunjungi.

Sebagai langkah antisipasinya, Rita pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan secara disiplin. Sekalipun sedang berada di rumah, dia menyerukan agar masyarakat jangan terlena.

“Memang kami melihat dulu kegiatannya orang yang positif. Misalkan dari satu keluarga ada berapa orang, lalu kegiatannya ke mana saja selain bekerja atau ada ada kegiatan lainnya,” tandasnya.



Editor: redaktur

Komentar