DIDADAMEDIA, Bandung - Hingga Minggu (23/12/2018) siang, BNPB mencatat total korban akibat tsunami yang terjadi di Selat Sunda mencapai 168 orang meninggal, 745 orang luka-luka dan 30 dinyatakan hilang.
Kabupaten Pandeglang jadi wilayah terdampak paling parah tsunami yang diduga dipicu oleh longsoran 'tubuh' Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi sejak Juni 2018 silam.
"Diduga akibat longsoran bawah laut karena erupsi Anak Krakatau yang memicu terjadinya gelombang pasang," jelasHumas BNPB, Sutopo dalam keterangan persnya yang ditayangkan live Kompas TV, Minggu (23/12/2018) siang.
"Daerah paling parah terdampak adalah Pandeglang. Di sana ada 126 orang meninggal dan 446 rumah rusak, tapi ini data sementara dan kemungkinan jumlah korban bertambah," kata Sutopo.
Selain itu, kata Sutopo untuk sementara tidak ditemukan korban wisatawan asing. "Untuk saat ini laporan yang kami terima tidak ada korban wisatawan asing," pungkasnya.
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam, menerjang sejumlah wilayah pesisir Banten dan Lampung Selatan.
Editor: redaktur