DIDADAMEDIA - Pemerintah Amerika Serikat memastikan telah membantu negara bagian Wisconsin dengan mengerahkan hampir 1.000 pasukan garda nasional untuk mengamankan situasi menyusul gelombang protes yang mengguncang kota Kenosha setelah insiden penembakan terhadap seorang pria kulit hitam, Jacob Blake Jr, pada Minggu (23/8/2020).
"Presiden Trump mengecam kekerasan dalam semua bentuk dan percaya kami harus melindungi semua warga Amerika dari kekacauan dan anarki," juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan dalam satu pernyataan setelah Departemen Kehakiman mengatakan secara terpisah bahwa pihaknya mengerahkan lebih dari 200 petugas penegak hukum ke kota itu.
Trump mendesak para gubernur Demokrat untuk meminta Garda Nasional dan dukungan penegakan hukum federal untuk menangani keresahan yang menyusul pembunuhan lelaki kulit hitam di tahanan polisi Minneapolis pada Mei.
BACA JUGA :
Dalam kasus Winconsin, jaksa agung negara bagian itu mengatakan para penyelidik menemukan sebuah pisau dari kabin mobil di samping sopir ke arah mana Jacob Blake Jr, mencondong saat dia ditembak di punggung oleh polisi tiga hari lalu.
"Kami membantu Wisconsin mengerahkan hampir 1.000 Garda Nasional dan lebih 200 personel penegak hukum federal, yang termasuk FBI dan para pejabat hukum AS," McEnany mengatakan.
Juru bicara Departemen Kehakiman Kerri Kupec sebelumnya menulis di Twitter bahwa para penegak hukum dikerahkan ke Wisconsin termasuk petugas dan pejabat hukum FBI, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak dan Dinas Marshal AS.
Pengerahan itu, katanya, bertujuan membantu negara bagian dan penegakan hukum setempat dalam menanggapi kerusuhan dan keresahan dan akan terus memberikan sumber daya federal kepada Kenosha saat dibutuhkan dan perlu.