DIDADAMEDIA, Bandung - Sebuah suguhan film pendek epik berjudul 'Tilik' yang merupakan hasil karya anak bangsa sukses menjadi trending di YouTube, bahkan menjadi perbincangan di media sosial mulai dari Twitter dan juga Facebook. Dirilis tepat pada saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia pada Senin (17/8/2020), hingga kini film pendek 'Tilik' terus mendapat perhatian dari warganet.
Mengangkat tema keseharian dengan alur sederhana, film besutan Wahyu Agung Prasetyo berdasarkan skenario yang ditulis oleh Bagus Sumartono tersebut sampai sekarang, Selasa (25/08/2020) dalam unggahan Racavana Film sudah ditonton lebih dari 12 juta penonton dalam tempo satu pekan dengan komentar 70 ribu.
Film hasil garapan Racavana Film bekerjasama dengan Dinas Budaya DIY itu bercerita tentang serombongan wanita desa asal Kabupaten Bantul yang melakukan perjalanan dengan menumpang truk, guna menjenguk kepala desa mereka yang sedang sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Yogyakarta.
BACA JUGA :
Tak ayal, tingkah Bu Tejo, salah satu tokoh dalam film, menjadi sorotan karena dinilai sebagai ibu-ibu tukang nyinyir. Hal itu terlihat dari kolom komentar yang diungkapkan salah satu warga net. 'Ibu-ibu tukang nyinyir banget itu bu Tejo'.
Cerita berawal dari rombongan wanita desa yang sedang berada dalam perjalanan dari Kabupaten Bantul menuju Kota Yogyakarta, dengan menumpangi truk untuk menjenguk Bu Lurah. Tokoh sentralnya ialah Bu Tejo yang sepanjang jalan tidak henti mengumbar gosip tentang Dian, perempuan muda cantik, pacar Fikri, putra dari Bu Lurah.
Dengan luwesnya, Bu Tejo membeberkan berbagai hal yang seolah dianggap fakta bahwa Dian, calon menantu Bu Lurah itu perempuan tidak beres, dan bisa meresahkan warga, terutama keutuhan rumah tangga, karena dicurigai sering menggoda para lelaki yang sudah berkeluarga.
Dasar yang dikemukakan oleh Bu Tejo ialah berita-berita di media sosial yang memuat tentang Dian. Namun, tidak semua yang disampaikan Bu Tejo itu diterima begitu saja, sebab ada yang mengingatkan yakni Yu Ning, bahwa tidak elok menelan informasi mentah-mentah tanpa mengetahui keakuratan sumbernya.
Bu Tejo pun tidak peduli, ia terus melancarkan gosip keburukan Dian, apalagi ada salah seorang yang menyokong. Klimaksnya, terjadi perang mulut antara Bu Tejo dengan Yu Ning yang ternyata memang famili Dian. Setelah rombongan sampai rumah sakit, kedatangan mereka disambut langsung oleh Dian dan Fikri.
Namun, Dian menyayangkan kedatangan para tetangganya itu, sebab Bu Lurah masih berada di ruang perawatan intensif (ICU), belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Mendengar informasi ini, Bu Tejo langsung membalas dengan cibirian kepada Yu Ning yang menjadi inisiator tilik, tetapi belum berbekal informasi akurat tentang kondisi Bu Lurah.
Di akhir cerita, selepas rombongan ibu-ibu pulang dari rumah sakit lantaran tidak jadi menjenguk Bu Lurah, digambarkan Dian memasuki mobil sedan yang di dalamnya telah duduk seorang lelaki paruh baya yang dipanggil dengan sapaan "Mas".
Kepada lelaki itu, Dian menumpahkan kegelisahan dan mengungkapkan, sebenarnya tak sanggup lagi menjalani hubungan sembunyi-sembunyi, juga kekhawatirannya, sanggupkah Fikri menerima kenyataan bila mengetahui ayahnya akan menikah dengannya.