DIDADAMEDIA, Bandung - Jajaran pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) akhirnya jalani tahap pertama Visit 0 (V0) sebagai relawan Uji Klinis Vaksin di Puskesmas Garuda, Selasa (25/08/2020). Salah satunya Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil atau Emil.
Selain Ridwan Kamil, pejabat yang ikut dalam rangkaian uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda yaitu Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Sufahriadi dan Pangdam III Siliwangi.
Emil datang sekitar pukul 12.50 WIB dan dicek kesehatan uji usap. Selama satu jam lebih yakni hingga pukul 14.10 WIB RK pun selesai lakukan tahap V0. Selanjutnya ia akan melewati 4 tahapan lagi di Puskesmas Garuda.
"Kunjungan pertama ini, kami dicek kondisi kesehatan dari tinggi badan, berat badan, wawancara riwayat kesehatan, pengecekan stetoskop di bagian dada memastikan kondisi awal untuk selanjutnya suntik vaksin," imbunya saat konferensi pers di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).
Setelah melewati V0 menurutnya suntik vaksin akan dilaksanakan kurang lebih tiga hari ke depan di Puskesmas Garuda. "Tahap dua yakni V1 akan dilaksanakan H+3 kemungkinan jatuh di hari Jumat, kami akan kesini lagi. Berkas dan tim dokter udah familiar disini," ungkap Emil.
Ia juga memaparkan, usai pemeriksaan kesehatan dan uji usap harus menandatangani surat perjanjian kesukarelawanan. Yang jelas disampaikannya, ia mengikuti proses uji klinis vaksin Covid-19 sesuai prosedur. Menurutnya, tahapan uji klinis tersebut akan melewati kunjungan selama 6 bulan kedepan.
"Selama proses ini akan diberikan dua dosis vaksin, satu kali di tahap kedua dan tahap ketiga. Ada dua tahap vaksin betulan dan placebo," ujarnya.
Saat disinggung perihal efek samping, ia mengaku bahwa secara umum tidak terdapat efek samping pada tes pertama dan kedua uji vaksin Sinovac. Sehingga, lanjutnya, informasi tersebut yang meyakinkan tim Biofarma dan Unpad optimis menyelesaikan vaksin dalam 6 bulan ke depan.
"Tes pertama dan kedua menunjukan keberhasilan imunitas minimal diangka 90 persen, pada hakekatnya tidak ada yang 100 persen dan 90 persen dianggap baik," katanya.
Lebih lanjut Emil juga meminta doa agar uji klinis vaksin lancar dan bulan Januari sudah diproduksi oleh Biofarma. Dan secepatnya akan diberikan kepada masyarakat Indonesia," tandas Emil.