DIDADAMEDIA, Bandung - Penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kota Bandung tahap pertama sudah sampai 99,33 persen, sisanya pada tahap dua dan tiga hampir selesai. Percepatan penyaluran bansos cukup penting karena diharapkan bisa merangsang pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.
Demkian diungkapkan Wali Kota Bandung usai usai Rapat Terbatas Forkopimda dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terkait evaluasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Jumat (7/8/2020) kemarin.
"Untuk yang Bantuan Sosial Tunai (BST) secara parsial akan mengikuti dan sekarang sudah 81,25 persen, karena belum ada yang mengambil. Terlebih pengambilan tidak bisa diwakilkan," ungkap Oded.
Untuk perihal mekanisme penyaluran bansos, Oded menyampaikan Kota Bandung dipilih sebagai pilot project keberhasilan dalam pemberian bantuan jaring pengaman sosial.
"Pak Menteri Sosial kemarin datang ke sini dan menjadikan Kota Bandung sebagai pilot project pemberian bansos. Itu menjadi nilai plus dan kebanggaan serta semangat kita dalam meningkatkan kinerja," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) mulai menyalurkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap 2 dan 3.
Tujuannya agar bisa merangsang ekonomi kembali tumbuh, Oded meminta agar Dinsosnangkis Kota Bandung mempercepat penyaluran.
Sementara Kepala Dinsosnangkis, Tono Rusdiantono mengungkapkan, untuk penyaluran bantuan JPS tahap dua dan tiga akan dikebut. Koordinasi dilakukan dengan aparat kewilayahan, PT Pos Indonesia dan bank bjb untuk mempercepat pendistribusian.
“Total bansos tahap satu sekitar 93 persen. Tahap dua dan tiga sudah 70 persen. Jadi jumlahnya sekitar 45.000 penerima. Tahap dua dan tiga sisanya akhir bulan ini selesai,” kata Tono.