Dirut Persib Sebut Semuanya Jadi Sulit Usai Duel Dramatis di Pekan 23

dirut-persib-sebut-semuanya-jadi-sulit-usai-duel-dramatis-di-pekan-23 . (Foto: Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn Sugita mengakui perjalanan Persib di kompetisi Liga 1 musim 2018, penuh liku dan terjal, terutama sejak sanksi berlipat yang diterima Maung Bandung awal Oktober lalu.

Glenn mengatakan, ada banyak tantangan yang harus dihadapi Maung Bandung di Liga 1 2018, terlebih saat Persib divonis sejumlah sanksi pascainsiden yang terjadi di dalam maupun di luar lapangan saat Persib menghadapi Persija Jakarta di Stadion GBLA, Kota Bandung, Minggu (23/12/2018).

Awalnya semua merasakan euforia kemenangan yang luar biasa setelah Bojan Malisic mencetak gol penentu kemenangan 3-2 Maung Bandung atas Macan Kemayoran di menit-menit pertandingan. Tapi setelah itu seolah jadi bencana bagi Maung Bandung akibat jerat sanksi berlipat yang dijatuhkan Komdis PSSI.

Di antaranya hukuman kepada beberapa pemain, kemudian larangan menggelar pertandingan kandang di Pulau Jawa dan tanpa penonton hingga akhir musim. Sanksi dari Komdis PSSI itu, mulai dijalani Persib sejak pekan ke-24 Liga 1 2018. Sejak itu, nasib Persib berubah drastis.

Sanksi tersebut berdampak luar biasa terhadap performa Maung Bandung hingga harus terlempar dari persaingan juara. Beruntung, Persib masih bisa bertahan untuk mengakhiri kompetisi di papan atas, tepatnya empat besar.

Tak hanya itu, bagi manajemen sanksi tersebut membuat pengeluaran mereka untuk membiayai akomodasi tim membengkak. Selama sisa pertandingan di putaran kedua, Persib pun tak lagi mendapat pendapatan dari penjualan tiket pertandingan kandang.

“Oh iya pasti lah, orang kita tadinya di dalam sebagai tuan rumah, kita lagi bagus, penonton biasanya penuh malah sekarang harus pergi ketempat lain kayak tandang,” kata Glenn.

“Kalau tandang kan selalu keluar uang. Jadi semuanya sudah tandang di sisa kompetisi kemarin. Kemudian pemasukan udah gak ada sama-sekali. Berat sekali tentunya,” ungkapnya menambahkan.

Glenn pun mengatakan, akibat sanksi tersebut Persib nyaris kehilangan beberapa sponsor. Namun manajemen akhirnya bisa menjelaskan kepada sponsor terkait detail kejadian yang membuat Persib dikenai sanksi.

Namun mantan petenis nasional itu menambahkan bila di musim depan Persib mendapatkan sanksi yang sama, atau harus menggelar pertandingan kandang tanpa penonton maka berat bagi manajemen untuk bisa mempertahankan sponsor untuk menyokong pembiayaan tim di musim tersebut.

Sejatinya sanksi bagi Persib mendapat pengurangan. Awalnya, selain tidak bisa menggelar pertandingan kandang di Pulau Jawa dengan tanpa penonton di akhir kompetisi musim 2018, pertandingan kandang Persib di Bandung pun tidak boleh disaksikan penonton hingga pertengahan musim 2019.

Persib pun mengajukan banding, hasilnya Persib mendapat 'remisi' karena di musim 2019 pertandingan kandang Persib boleh disaksikan penonton. Namun bobotoh dilarang menggunakan atribut dan menyanyikan yel-yel berbau Persib selama pertandingan. Andai melanggar, maka Persib akan dikenakan sanksi larangan menggelar laga kandang tanpa penonton hingga akhir musim 2019.

“Banyak yang bertanya juga tapi kita bisa jelaskan bahwa tidak ada kesalahan dari pihak klub. Jadi ya sementara ini masih bisa diatasi. Tapi kalau tahun depan gak ada lagi penonton atau apa, mungkin itu yang berat untuk sponsor juga karena mereka kan harus hitung-hitungan juga kan,” tukasnya.

Editor: redaktur

Komentar