Esemka Limbung Diterjang COVID-19, Rumahkan dan Pangkas Gaji Karyawan

esemka-limbung-diterjang-covid-19-rumahkan-dan-pangkas-gaji-karyawan Ilustrasi, aktivitas perakitan mobil di pabrik Esemka. (Net)

DIDADAMEDIA - Perusahaan otomotif nasional misterius ini kerap dicemooh, dianggap cuma jadi alat politik pencitraan Joko Widodo. Warga sekitar Pabrik Esemka kini dapat kabar manajemen sedang limbung.

Kabar tak sedap datang dari perusahaan mobil nasional, PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka). Pabrik perakitan mobil yang resmi didirikan pada September 2019 itu, kabarnya terpaksa harus merumahkan dan memotong gaji karyawannya.

Dilansir laman Tribunnews dan Vice Indonesia, Selasa (28/7/2020), sejak PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) mendirikan pabrik perakitan pada September 2019, perusahaan tersebut seolah menutup diri dari dunia luar. Bahkan, muncul kabar jika aktivitas pabrik di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah itu, terlihat sepi hanya beberapa hari setelah pabrik diresmikan Presiden Jokowi.

Kemudian pada Senin (27/7/2020) kemarin, tersiar kabar Esemka kena imbas pandemi COVID-19, sehingga manajemen memberhentikan dan memotong gaji karyawan.

Adalah S (41), seorang warga yang tinggal sekitar pabrik seluas 11,5 hektare tersebut, yang menyampaikan dugaannya kepada Tribunnews.

“Dulu ada yang dari jauh, ada dari Surabaya juga. Sekarang tidak kelihatan, entah di mess atau di mana, sejak corona muncul tidak kelihatan lagi. Dengar-dengar seperti itu [karyawan dipotong gaji], dipotong 50 persen karena masuknya hanya 2-3 kali dalam seminggu. Itu yang dari karyawan sekitar sini, kalau yang luar kota saya kurang paham,” kata S.

Jangankan soal punya pabrik, masih tidak banyak yang tahu kalau Esemka itu sudah merilis mobil pikup yang dinamai Bima. Sebagai perusahaan mobil yang punya kewajiban jualan, tak adanya promosi dan hubungan kehumasan yang terjaga dengan media jelas menimbulkan kecurigaan.

Apalagi pihak perusahaan kerap menolak dihubungi dan petugas keamanan pabrik juga melarang wartawan masuk tanpa janji terlebih dahulu. Situasi terkini soal perusahaan mantan calon mobil nasional tersebut malah datang dari pemerintah.

Kesaksian Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika pada Juni lalu, pandemi menghambat laju produksi pabrik Esemka.

“Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini di industri secara umum menyebabkan perusahaan [Esemka] melakukan pengurangan produksi,” kata Putu kepada CNN Indonesia.

Saat tak jelas produksi mobil apa yang sedang dilakukan manajemen Esemka. Bagi konsumen awam, seri Bima yang harusnya sudah bisa dibeli lewat sistem pre-order tidak jelas gimana cara memesannya. Tidak ada situs resmi, tidak ada mekanisme yang jelas di internet. Tidak ada kabar lebih lanjut bagaimana Kementerian Pertahanan dan TNI AU (yang udah membeli mobil Esemka) menggunakan Bima untuk suatu keperluan tertentu.

Satu-satunya sumber informasi langsung dari perusahaan hanya dari akun Instagram resmi Esemka, itu pun terakhir mengunggah konten 26 minggu yang lalu.

Kemenperin juga yang mengabarkan bahwa per Juni kemarin, 190 karyawan Esemka bekerja dari rumah selama pandemi. Namun, pihak Kemenperin meminta wartawan agar menghubungi Esemka sendiri kalau butuh informasi mendalam.
Iklan

Sementara menurut Kementerian Perhubungan, Esemka belum mengajukan permohonan uji tipe kendaraan baru pada 2020. Terakhir, permohonan diajukan pada Agustus 2019 untuk seri Garuda, seri mobil SUV Esemka yang digadang-gadang sudah siap jual pada 2020.

Misteriusnya Esemka juga tampak pada April lalu. Tadinya Esemka diundang untuk memamerkan produknya dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) pada 9-19 April. Namun, panitia penyelenggara yang menghubungi Esemka malah digantung. Ajakannya urung diterima, ditolak juga enggak.

“Setiap di-follow up sama tim, pasti jawabannya sedang dipelajari pimpinan,” ujar Hendra Noor Saleh dari pihak penyelenggara IIMS.

Editor: redaktur

Komentar