DIDADAMEDIA, Bandung - Tim peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) memastikan, sangat terbuka bagi siapa saja yang berminat gabung menjadi relawan dalam proses uji klinis vaksin COVID-19 asal China, Sinovac.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19, Kusnandi Rusmil mengatakan, apapun latar belakangnya, syarat utama para relawan yang akan mengikuti uji klinis harus dipastikan sehat dan berusia antara 18 hingga 59 tahun.
Kusnandi menjelaskan, uji klinis vaksin kepada relawan akan dilaksanakan di 6 titik yaitu di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Dago, Sukapakir dan Cieumbeulit.
Uji klinis tahap 3 Sinovac rencananya akan dilaksanakan pada Agustus 2020. "Masyarakat yang mau ikut dipersilahkan," ujar Kusnandi di Balai Kota Bandung, Senin (27/7/2020).
BACA JUGA :
Kusnandi memastikan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk menjadi relawan uji klinis Sinovac. Karenanya Kusnandi perlu meluruskan beberapa informasi keliru yang beredar di masyarakat.
Salah satunya terkait teknis pengujian vaksin yang dilakukan dengan cara disuntikan. Mereka yang menjadi relawan setelah mengikuti uji klinis atau disuntik vaksi, diperbolehkan untuk beraktivitas dan tidak harus melakukan isolasi.
"Efek samping penyuntikan vaksin yaitu pada tempat suntikan terdapat bengkak merah yang diperkirakan ada sekitar 30 persen dan akan hilang dalam dua hari," paparnya.
Dalam prosesnya, ia memaparkan, 30 menit pertama usai disuntik, para relawan tidak diperkenankan langsung pulang, namun dipantau dokter. Dan para relawan akan disuntik dua kali, namun tetap memperhatikan kondisi yang bersangkutan.
Terkait pelaksanaan uji klinis yang akan digelar di kota kembang, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan bagi para ASN yang ingin menjadi relawan uji klinis vaksin covid-19 dipersilahkan. Namun, menurutnya tetap harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh tim peneliti dari Unpad.
"ASN minta daftar silahkan, boleh asal memenuhi kriteria, mendukung program tersebut dan berharap segera terdapat vaksin COVID-19," imbaunya.
Oded juga menuturkan, tidak terdapat paksaan maupun bayar agar masyarakat ikut menjadi relawan. Namun, menurutnya terdapat asuransi kesehatan kepada para relawan.
"Pada intinya yang ingin menjadi relawan, ja kondisi tubuh. Dan Ikuti semua anjuran Tim Uji Klinis," tandas Oded.