Klepon Tidak Islami Viral! Ini Asal Faktanya dan Penjelasan Ulama

klepon-tidak-islami-trending-ini-asal-faktanya-dan-penjelasan-ulama Kue Klepon. (Ilustrasi/net)

DIDADAMEDIA - Kue Klepon tidak islami viral di media sosial. Asal mulanya dari akun @Irecutemom yang mengunggah meme gambar kue klepon disertai tulisan kue Klepon Tidak Islami di Twitter.

Cuitannya kemudian menjadi viral, bahkan sampai jadi trending topic di Twitter. Cuitan meme kue klepon tersebut diretweet dan disukai banyak akun.

Tentunya komentar netizen beragam. Ada yang berkomentar kocak ada juga yang menyebutnya sebagai cara-cara propaganda PKI.

Ada juga netizen penasaran siapa yang pertama membuat gambar tersebut. Apalagi si pembuat gambar seolah-olah mengajak untuk meninggalkan jajanan yang tidak islami dan membeli jajanan islami, yakni kurma.

Apalagi dalam gambar juga terdapat sebuah nama bernuansa islami ‘Abu Ikhwan Azis’. Namun berdasarkan penelusuran, tidak ada nama Abu Ikhwan Azis dalam berbagai platform media sosial, baik Facebook, Instagram, maupun Twitter.

Akun dengan nama tersebut justru muncul setelah meme klepon trending. Akun TurnBackHoax di Facebook bahkan menyebutnya sebagai informasi yang tidak mendasar. Tujuannya hanyalah membuat keributan di media sosial.

Karena itu banyak juga netizen yang sepakat dengan Tifatul Sembiring. Akun meme Klepon Tidak Islami diduga sebagai propaganda PKI untuk membuat keributan di tengah umat Islam.

Sekretaris PCNU Solo sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk MHI merespons viralnya makanan tradisional klepon yang dinilai tidak isalmi.

Melansir dari Kompas.com, menurut Gus Faruk, sapaan akrabnya, dalam agama tidak ada pelabelan islami dalam sebuah makanan. Yang ada hanyalah makanan halal dan haram.

Dalil tersebut pun tertuang dalam Alquran Surah Al-Ma'idah Ayat 88.

Wa kul mimm razaqakumull hu al lan ayyibaw wattaqull halla antum bih mu`min n

Artinya:
"Makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."

Gus Faruk menambahkan, dalil soal makanan halal dan haram juga tertuang dalam Alquran Surah Al-Baqarah Ayat 168.

Y ayyuhan-n su kul mimm fil-ar i al lan ayyibaw wa l tattabi' khu uw tisy-syai n, innah lakum 'aduwwum mub n

Artinya:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Oleh sebab itu, Gus Faruk menegaskan bahwa klaim soal kue klepon tidak islami tidaklah benar.

"Selama ini dalilnya yang ada halal dan haram. Dalam Alquran itu hanya berbicara tentang halal dan haram terkait makanan, tidak ada syar'i dan tidak syar'i," tegasnya dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (22/7/2020).




Ini Filosofi dan Fakta Kue Klepon

Kue klepon merupakan makanan tradisional berbentuk bulat dengan parutan kelapa. Di dalamnya terdapat isian gula merah yang ketika digigit, gulanya akan mencair sehingga rasanya terasa manis di mulut.

Ternyata, di balik makanan tradisional ini tersimpan filosofi yang dalam seperti ditulis dalam buku keluaran Kemendikbud berjudul ‘Belajar dari Makanan Tradisional’ terbitan tahun 2017.

Rasa manis yang berasal dari gula di dalam klepon, misalnya, ini menunjukkan pentingnya seseorang memiliki kebaikan hati. Walaupun tidak selalu terlihat dari luar namun, kebaikannya bisa dirasakan seperti halnya gula yang terbalut dalam klepon.

Terlepas meme Klepon Tidak Islami, kue klepon yang dibalut dengan parutan kelapa melambangkan kehidupan manusia yang bertahap. Kelapa dari luarnya terlihat keras, namun di dalamnya terdapat daging yang bisa dimakan.

Ini menunjukkan untuk memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup manusia perlu melalui berbagai tahapan. Mulai dari keras, kasar, sampai akhirnya di bagian dalamnya lembut seperti daging kelapa.

Sementara klepon yang berwarna hijau melambangkan kehidupan manusia yang harus disertai dengan kebaikan hati. Meskipun saat ini sudah banyak yang memodifikasi kue klepon sehingga warnanya bukan hanya hijau, namun warna khas klepon tetaplah hijau.

Bentuk klepon yang bulat juga memiliki filosofi sendiri. Hidup manusia tidak diketahui ujung pangkalnya. Bentuknya yang tidak rata juga melambangkan kehidupan yang tak selalu mulus dan bahagia.

Cara pembuatan klepon yang sangat mudah juga memiliki makna hidup yang berarti adalah hidup dengan kesederhanaan.

Makanan tradisional ini pada zaman itu sudah jadi menu istimewa di Indonesia-Belanda, maupun etnis Tionghoa.

Bahkan di beberapa daerah klepon juga sering disebut onde-onde. Misalnya di Sumatera Barat. Meskipun di beberapa daerah lain di Indonesia, onde-onde ini berbeda dengan klepon.

Saat ini klepon sudah bervariasi warna dan rasanya. Tidak hanya hijau. Rasanya pun berbeda-beda. Sudah ada yang memiliki rasa vanilla, cokelat, bahkan rasa greentea.



Editor: redaktur

Komentar