Komunitas Ini Ubah Bantaran Sungai Cikapundung Jadi Tempat Mengasyikan

komunitas-ini-ubah-bantaran-sungai-cikapundung-jadi-tempat-mengasyikan Aktivitas komunitas Serlok Bantaran di bantaran Sungai Cikapundung. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan sungai dinilai masih sangat memprihatinkan. Hingga akhirnya lahir komunitas di bantaran sungai yang peduli terhadap lingkungan, salah satunya sungai Cikapundung.

Satu di antaranya komunitas 'Serlok Bantaran' yang sukses menyulap area bantaran sungai layaknya lokasi wisata. Mereka mendirikan sebuah basecamp yang menjadi pusat kegiatan Serlok Bantaran. Dan bisa kita dijumpai di bantaran Sungai Cikapundung sekitar Bukit Jarian, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap.

Sebelumnya komunitas ini bernama Gujubar dan berkegiatan dalam menjaga kebesihan Sungai Cikapundung di sekitar Bukit Jarian. Mereka biasa melakukan bersih-bersih sungai, memunguti sampah bersama warga sekitar dan juga mengedukasi masyarakat tentang lingkungan hidup serta sungai melalui kegiatan sekolah sungai.

Dari sekian program yang siap digulirkan, guna menggali potensi wilayah, sekolah alam dibawah panduan 'learning center' serlok bantaran, hadirlah sekolah alam. Uniknya, siswa yang ikut serta merupakan anak-anak warga setempat.

"Sebelumnya sudah lama konsep sekolah alam ini hadir, dan baru terealisasi sekitar 3 minggu ini. Itu pun kami realisasikan dengan lewat pendataan yang dilakukan sebelumnya," ujar Arya Adang Hidayat selaku Kepala Divisi Serlok Learning Center, Senin (20/7/2020).

Dipaparkannya, total anak-anak disekitar bantaran sungai Cikapundung tersebut ada 82 anak yang mengikuti sekolah alam dan 90 persen dari mereka masuk dalam kategori Rawan Melanjutkan Sekolah (RMS). Bahkan pilunya, dari mereka seolah tak memiliki cita-cita tinggi karena kondisi ekonomi orang tua mereka.

"Sebagian dari mereka kerap ikut cari nafkah dengan menjadi pengamen jalanan. Dari sisi mental mereka adalah anak-anak yang kuat, maka itulah kami hadir ingin membangkitkan semangat mereka untuk bisa menggali potensi diri dan memiliki optimisme hidup yang tinggi," tutur Arya.

Semua itu didapat ketika mereka mengenal alam dan diri mereka sendiri, lanjutnya, karena kesadaran harus tetap diberikan dengan ilmu. "Lewat sekolah alam, mereka juga belajar untuk bisa memahami cara kerja alam, lingkungan, agar membangun pikiran dan mental yang positif" paparnya lagi.

Disebutkan Arya, salah satunya dengan sadar lingkungan untuk kebersihan yakni dengan menciptakan habit baru budayakan bersihkan sampah. Dan mereka tinggal dibantaran sungai, otomatis Arya dan tim mengajarkan untuk peduli dengan sekitar.

"Sepanjang bantaran sungai ini, mereka yang membersihkan. Kami berharap ketika mereka peduli, maka akan lebih mencintai lingkungan dan kebersihan, dengan begitu mereka akan paham ilmu itu datang dari mana pun. Karena siapa bilang mereka tidak bisa maju dan menjadi lebih baik," katanya.

Terlebih dengan sekolah alam, menjaga sambil belajar merupakan konsep yang dipilih, sehingga waktu mereka terisi lebih positif.

"Di sini banyak hal yang mereka pelajari, mulai dari menanam sayuran, tumbuhan obat, bahkan sampai bagaimana mengolah kolam ikan. Sisanya kami juga mengajarkan sisi spiritual mulai dari mengaji membaca surat-surat pendek, dan lainnya. Hasilnya, semangat untuk memiliki cita-cita muncul," imbuhnya.

Rencananya sekolah alam Serlok Bantaran tersebut akan terus berlanjut.

Editor: redaktur

Komentar