DIDADAMEDIA, Bandung - Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna membeberkan hasil rapid test terkait klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung ada 8 orang dinyatakan reaktif.
Untuk memastikan apakah positif atau negatif COVID-19, kedelapan orang warga yang reaktif tersebut menjalani tes swab atau tes usap dengan metode PCR yang hasilnya masih menunggu laporan dari Laboratorium.
"Ada 8 orang yang reaktif dari 591 warga yang mengikuti rapid tes di Enhai pada Rabu (17/7) sampai dengan Jumat (19/7) pekan kemarin. Secara umum masyarakat dinyatakan sehat, hanya memang ada 8 orang yang ditindaklanjuti dengan tes swab. Hasilnya belum ada," tutur Ema di Balai Kota Bandung, Senin (20/07/2020).
Dijelaskan Ema, jumlah 591 warga yang mengikuti rapid tes tersebut merupakan hasil tracing pasca ribuan siswa Secapa AD terpapar Covid-19. Bahkan, seharusnya ada 600 orang yang ikut, hanya saja 9 warga tidak mengikuti rapid tes.
"Target 600 warga rapid tes, untuk jumlah 591 orang yang mau ikut mereka cukup kooperatif. Sementara untuk target yang reaktif ditindaklanjuti swab tes dan kita sekarang tinggal menunggu hasilnya," papar Ema.
Sementara diberitakan sebelumnya, untuk kawasan Kecamatan Cidadap hingga kini masih diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro. Dimana ada empat titik posko penjagaan dan bukan cek poin. Posko tersebut berfungsi sebagai titik pemeriksaan untuk jalur keluar masuk kawasan.
PSBM di seputar kawasan terdekat dari Secapa AD. Wilayah tersebut terdiri dari 7 RW. “Kawasan yang terdekat atau berbatasan langsung itu semuanya ada 7 RW. Di antaranya ada 4 RW di Kelurahan Hegarmanah, 1 RW di Kelurahan Ledeng dan 2 RW Kelurahan Ciumbuleuit," ungkap Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Cidadap, Hilda Hendrawan di Balai Kota Bandung.
Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Secapa AD serta masyarakat Kecamatan Cidadap yang akan tersentuh langsung pelaksanaan PSBM.
“Kami terus berkomunikasi dengan Secapa, karena yang kita garap di lingkungan di sana. Intinya untuk sinergisitas dengan situasi kondisi dan program kita. Para lurah sudah diinstruksikan menyosialisasikan PSBM ke masyarakat,” ujarnya.
Hilda mengaku telah meminta tambahan personil. Pasalnya, akan ada tiga cek poin selama PSBM. “Pos pantau pertama itu ada di Jalan Hegarmanah, lalu posko kedua di Jalan Cisatu itu akses jalan tembus dari Jalan Ciumbuleuit. Satu lagi posko dibuat di Panorama,” ungkapnya.
Hilda juga menyatakan setiap posko akan dijaga secara ketat selama 24 jam secara bergiliran oleh petugas gabungan baik dari aparat kewilayahan, Polisi, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) serta elemen masyarakat.
Di posko ini nantinya akan diberlakukan buka tutup jalur. Yakni pada pukul 06.00 WIB – 21.00 WIB dapat dilalui seperti biasa, kemudian akan ditutup pukul 21.00 WIB sampai 06.00 WIB. “Di posko ini akan diperketat, sehingga tidak hanya pemeriksaan saja. Namun orang yang lewat itu akan di data tujuan, asal dan keperluannya apa,” jelasnya.