DIDADAMEDIA, Bandung - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) meminta pemerintah berperan aktif menemukan Sarifah (33), TKW asal Indramayu yang hilang kontak selama 16 tahun.
Sarifah diketahui mulai bekerja sebagai buruh migran di Arab Saudi pada Juli 2002. Sejak berangkat ke Arab Saudi, pihak keluarga baru sekali menjalin komunikasi dengan Sarifah.
"Kami menerima aduan dari warga yang mengaku anaknya sudah 16 tahun hilang kontak, saat menjadi TKW di Arab Saudi," kata Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih seperti dilansir Antara, Rabu (19/12/2018).
Sarifah merupakan di Dusun II, Blok Lamaran, Desa Mekargading, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. Dari keterangan ayahnya Sodikin, Sarifah direkrut oleh Dayuni, sponsor warga Desa Mekargading, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
"Kemudian diterbangkan ke Jeddah melalui PT Khidmat El Kasab yang beralamat di Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta," ujarnya.
Sejak keberangkatannya ke Arab Saudi, Sarifah baru sekali menginformasikan keberadaanya melalui surat.
"Pada saat baru enam bulan bekerja, Sarifah kirim surat menginformasikan bahwa ia bekerja pada majikan bernama Yahya Ibrahim, sedangkan istrinya bernama Sofa tinggal di daerah Jeddah," tambahnya.
Juwarih mengatakan, pihak keluarga sudah sering mengadu ke pihak sponsor maupun PJTKI yang memberangkatkan Sarifah ke Jeddah. "Namun sampai saat ini keluarga belum menemukan hasilnya dan berharap pemerintah bisa membantu," lanjutnya.
SBMI Cabang Indramayu berjanji akan menindaklanjuti aduan keluarga Sarifah dengan mengirim surat kepada pemerintah dan pihak terkait.
"Kami akan menindaklanjuti dengan membuat surat pengaduan secara tertulis ke pihak pemerintah melalui BNP2TKI, Kemlu, Kemenaker dan KJRI Jeddah," pungkas Juwarih.
Editor: redaktur