Maurizio Sarri Keluhkan Performa Inkonsisten Juventus

maurizio-sarri-keluhkan-performa-inkonsisten-juventus Maurizio Sarri. (Antara/Reuters)

DIDADAMEDIA - Pelatih Juventus Maurizio Sarri beranggapan bahwa tim asuhannya merupakan tim yang membingungkan, setelah mereka bermain imbang 3-3 dengan Sassuolo pada Rabu (15/7/2020) setempat atau Kamis dini hari WIB.

Pada pertandingan Liga Italia putaran ke-33 tersebut, Juve sempat unggul dua gol melalui gol Danilo dan Gonzalo Higuain sebelum Sassuolo mampu membalikkan keadaan menjadi unggul 3-2. Beruntung Juve mampu mengamankan satu poin lewat gol Alex Sandro dan penampilan gemilang kiper Wojciech Szczesny .

"Seorang pelatih mengharapkan konsistensi dari timnya, itu adalah kekurangan kami baik secara fisik maupun mental. Kami tampil baik pada beberapa bagian di babak pertama dan terdapat momen pasif yang sulit dipahami," kata Sarri seperti dilansir Sky Sport Italia.

Itu merupakan pertandingan ketiga berturut-turut tanpa kemenangan bagi Juve, setelah mereka kalah 2-4 dari AC Milan dan imbang 2-2 dengan Atalanta.

"Kami melawan tim-tim dengan penampilan luar biasa belakangan ini, dan Sassuolo juga sama saja, mereka telah mendapatkan empat kemenangan berturut-turut dan jika dapat mengonsolidasikannya, mereka dapat menjadi seperti Atalanta pada masa yang akan datang," tutur mantan pelatih Napoli dan Chelsea itu.

Dalam kacamata Sarri, timnya terlalu banyak kehilangan bola dan juga terlalu mudah membiarkan lawan memasuki kotak penalti.

"Berkali-kali, saya memiliki perasaan bahwa tim ini memiliki potensi luar biasa. Pada lain waktu, mereka membuat Anda bingung, sebab mereka membiarkan lawan terlalu mudah masuk kotak penalti. Kami perlu menemukan keseimbangan yang tepat dan hal itu tidak mudah," keluh Sarri.

Satu kejutan dari pertandingan kontra Atalanta adalah bek senior Giorgio Chiellini dimainkan sejak awal, meski ia kemudian digantikan Daniele Rugani saat turun minum.

"Giorgio terlihat berada dalam kondisi yang baik pada tiga atau empat hari terakhir, ia merasa otot betisnya mengeras sebelum turun minum dan minta diganti. Kami pun tanpa Leonardo Bonucci, yang merupakan pemain penting dengan pengalaman dan karakternya," pungkas sang pelatih.


Editor: redaktur

Komentar