Saat Mourinho Beri 'Warna' dan 'Sentuhan' di Persib

saat-mourinho-beri-warna-dan-sentuhan-di-persib Jose Mourinho. (Foto: Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Jose Mourinho harus kehilangan pekerjaan sebagai manajer Manchester United lewat cara yang sedikit banyak merusak reputasinya sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.

Mourinho dipecat oleh Setan Merah sebagai dampak buruknya performa tim, terutama di kompetisi domestik. Pelatih asal Portugal itu lengser di saat Setan Merah berada di posisi enam klasemen dengan mengoleksi 26 poin dari 17 laga, salah satu catatan terburuk dalam sejarah Setan Merah sejak FA mengubah titel Divisi I jadi Liga Primer di musim 1992-1993.

Menapaki perjalanan Mourinho sebagai pelatih atau di Inggris lebih akrab disebut manajer, maka Anda pasti akan sepakat mengatakan, bagaimanapun dia adalah salah satu pelatih tersukses di dunia dalam dua dekade terakhir karena bisa belajar banyak dari sejumlah pelatih hebat macam Bobby Robson dan Louis van Gaal.

Bersama FC Porto, Mourinho mempersembahkan gelar juara UEFA Cup (kini Europa League) musim 2002-2003 dan Liga Champions musim 2003-2004. Di Chelsea, Mourinho mengakhir dahaga gelar juara The Blues selama 50 tahun setelah berhasil membawa London Biru meraih titel Liga Primer musim 2004-2005, lalu dipertahankan di musim berikutnya.

Lalu bersama Inter Milan, Mourinho juga jadi pelepas dahaga La Beneamata di kompetisi antarklub Eropa paling elit, Liga Champions. Mourinho memberi gelar juara Liga Champions untuk Inter pada musim 2009-2010 atau setelah 45 tahun sejak terakhir kali Inter jadi juara Eropa pada musim 1964-1965.

Sementara bersama Real Madrid, The Special One jadi pemutus dominasi Barcelona yang merajai La Liga dalam tiga musim beruntun dari 2008-2009 sampai 2010-2011. Mourinho mempersembahkan gelar La Liga untuk Madrid di musim 2011-2012.

Jejak, Warna dan Sentuhan Tak Langsung Mourinho di Persib
Kiprah dan prestasi Mourinho sebagai pelatih/manajer juga banyak menginspirasi banyak pelatih di penjuru dunia. Tak terkecuali para pelatih yang berkarier di kompetisi sepak bola Indonesia, baik lokal maupun asing.


Salah satunya adalah mantan pelatih Persib Bandung di Liga Indonesia XII musim 2006 dan Ligina XIII musim 2007-2008, Arcan Iurii Anatolievici sangat mengidolai Mourinho yang popularitasnya saat itu sedang naik, selain muda juga berprestasi, wajar kalau Iurii kesengsem kepadanya. Pelatih asal Moldova itu mengaku terinspirasi oleh keberhasilan dan filosofi Mourinho.

Selain Iurii, pelatih lain yang 'menggali' inspirasi dari Mourinho adalah Iwan Setiawan. Bukan hanya gaya melatih, juga cara bicara Mourinho yang kerap membuat panas tim lawan juga seolah diduplikasi oleh mantan pelatih Borneo FC dan Persija Jakarta itu.

Karena mengidolai Mourinho juga, Iwan jadi tenar, khususnya di kalangan bobotoh karena acap melontarkan kritikan dan sindiran kepada Persib, khususnya di era pelatih Djadjang Nurdjaman.


Entah mengapa Iwan lebih tertarik menjadikan Persib sebagai target dari komentar nyinyirnya. Yang pasti soal klub paling dimusuhi dan memusuhi, Iwan dan Mourinho sama-sama punya favorit. Jika Iwan lebih senang menyindir Persib dan Djanur, maka Mourinho pernah bermusuhan cukup lama dengan Arsene Wenger dan Arsenal.

'Sentuhan' dan 'warna' Mourinho secara tidak langsung juga ada di Persib saat Maung Bandung mendatangkan dua mantan anak asuhnya di Chelsea, Michael Essien dan Carlton Cole jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 musim 2017.


Sayangnya Essien dan Cole datang dengan sisa-sisa kehebatan dan tak banyak membantu dari sisi prestasi. Mereka berdua hanya mampu membantu dari sisi brand Persib yang kian terdongkrak di mata sponsor dan reputasi sebagai salah satu klub dengan kekuatan finansial paling baik di Indonesia.

Terakhir, yang membuat Persib dan Mourinho terkoneksi secara tidak langsung adalah rumor Maung Bandung sedang membidik Baltemar Brito, mantan asistennya saat menangani Uniao de Leiria, FC Porto dan Chelsea.

Sejurus dengan kabar pemecatan Mourinho dan rumor yang mengaitkan Brito dengan Maung Bandung, tak sedikit di antara netizen di Indonesia dengan 'tengil' berkelakar tanggung bagi Persib cuma mendatangkan mantan asisten Mourinho, sekalian saja Mourinho yang didatangkan mumpung berstatus 'pengangguran'.

Meski kehilangan pekerjaan di salah satu klub besar dan kaya di dunia, tapi Mourinho sepertinya tak butuh waktu terlalu lama jika menginginkan kembali ke tepi lapangan memimpin sebuah klub. Saat ini publik sepak bola dunia tentu menanti kemana Mourinho akan berlabuh setelah dipecat MU.

Editor: redaktur

Komentar