DIDADAMEDIA, Garut - Petugas medis dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat, menelusuri orang yang pernah kontak fisik dengan pasien baru positif COVID-19 untuk diperiksa kesehatannya dan mendapatkan penanganan medis lebih cepat apabila tertular virus tersebut.
"Tim melakukan pelacakan (tracking) pada kontak erat kasus positif COVID-19 di Kecamatan Karangpawitan, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel usap (swab)," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Senin.
Ia menuturkan, sejak beberapa hari ke belakang tim di lapangan tidak menemukan kasus baru positif COVID-19, termasuk tidak ada kasus penularan dari daerah yang sebelumnya dilaporkan ada warga terpapar virus itu.
Namun laporan terakhir, kata Yeni, pada 12 Juli 2020 dilaporkan kasus baru positif COVID-19 yakni seorang perempuan usia 27 tahun di Kecamatan Karangpawitan, Garut, yang saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
"Terdapat laporan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak satu orang, seorang perempuan usia 27 tahun, asal Kecamatan Karangpawitan," katanya.
Ia menyampaikan, petugas di lapangan juga memeriksa kondisi kesehatan 17 warga Kecamatan Kadungora yang dilaporkan kontak fisik dengan pasien positif COVID-19 asal Kota Bandung.
Terkait jumlah positif COVID-19 di Garut, kata dia, saat ini tercatat 27 orang, terdiri dari 23 orang sembuh dan sudah dipulangkan ke rumah, tiga orang meninggal dunia, dan satu orang menjalani perawatan medis.
"Konfirmasi positif 27 kasus, terdiri dari satu orang dalam perawatan, 23 orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang meninggal," katanya.
Sementara itu, perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Garut hingga 12 Juli 2020 untuk status orang tanpa gejala, dalam pengawasan, pasien dalam pemantauan maupun positif sebanyak sebanyak 4.898 kasus atau masih terjadi penambahan kasus.