DIDADAMEDIA, Cimahi - Sebanyak 201 orang lulusan Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker Fakultas Farmasi angkatan XXVII Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Jawa Barat, diambil Sumpah dan Janji Apoteker di Gedung Sasana Krida (GSK) Unjani, Jalan Terusan Jenderal Gatot Subroto, Kota Cimahi, Rabu (8/7/2020).
Pelaksanaan Sumpah dan Janji Apoteker digelar secara luar jaringan (luring/offline) atau langsung dan dalam jaringan (daring/online) dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ke-201 lulusan Prodi Profesi Apoteker tersebut sebelumnya telah menjalani Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). Mereka terdiri dari 158 orang perempuan dan 43 laki-laki yang berasal dari 22 provinsi.
Dari 201 mahasiswa yang lulus Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI), terdapat 34 orang lulusan dengan predikat 'Pujian'. Sementara dua orang mahasiswa menyandang predikat IPK tertinggi 3,96 yang diraih oleh Mierta Ayu Savitri (Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur) dan Firnanda Raafi'ulia Azhar (Kota Blitar, Jawa Timur).
Apoteker yang diambil sumpahnya pada hari ini, telah melalui UKAI dengan tingkat kelulusan tepat waktu sebesar 94,811%. Hasil ini merupakan hasil yang sangat baik dan membanggakan, dan diharapkan para lulusan akan terus meningkatkan pengetahuan mereka.
Dalam sambutannya, Rektor Unjani, Hikmahanto Juwana mengingatkan pentingnya menjaga nama baik Unjani. Sebab, tegas Rektor, nama baik Unjani dan reputasi para apoteker baru lulusan Unjani, bagaikan dua sisi pada sebuah uang logam yang tidak mungkin dipisahkan.
"Kami bertekad untuk semakin meneguhkan Fakultas Farmasi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya melahirkan apoteker yang profesional, juga berkarakter. Hal tersebut menjadi sangat penting, semata-mata untuk menjadikan Fakultas Farmasi Unjani, sebagai unggulan tidak hanya di Jawa Barat, namun juga tingkat nasional," ujar Hikmahanto Juwana.
"Di tengah tantangan tersebut kita patut untuk optimis, jika melihat capaian Fakultas Farmasi Unjani pada hasil Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI), Unjani dapat menghasilkan lulusan sebanyak 201 orang yang berasal dari 22 provinsi di Indonesia, dan dari 201 lulusan tersebut terdapat 34 lulus dengan predikat pujian," ungkapnya menambahkan.
Rektor Hikmahanto Juwana berharap apoteker lulusan Fakultas Farmasi Unjani angkatan XXVII mengikuti jejak para lulusan sebelumnya yang telah banyak yang terserap di dunia kerja, seperti di rumah sakit, apotek, industri, PBF, instansi pemerintahan, dan lain-lain. "Hal ini menunjukkan kualitas dan kompetensi yang baik dari apoteker lulusan Fakultas Farmasi Unjani," ucapnya.
Sementara perwakilan dari Komite Farmasi Nasional (KFN) sekaligus Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) Drs. Nurul Falah Eddy Pariangan, Apt mengatakan, Fakultas Farmasi Unjani merupakan Fakultas Farmasi papan atas. Ada sejumlah indikator pendukung yang membuat lulusan Fakultas Farmasi Unjani selalu diperhitungkan.
"Setiap tahun kelulusan apotekernya tinggi dan saat ini apoteker lulusan Unjani sejajar dengan ITB, UI, UGM, Unpad dan PTN lainnya karena sama-sama sudah lulus dari Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) Nasional," sebut Nurul.
Apresiasi dan pujian juga disampaikan Sekretaris Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Dra. Oos Fatimah Royati, Mkes kepada para lulusan Prodi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Unjani. Oos mengapresiasi tinggi profesi apoteker karena berbeda dibandingkan profesi tenaga kesehatan lainnya, apoteker baru langsung menerima tiga dokumen berupa ijazah, sertifikat kompetensi dan STRA.
"Ke depannya Farmasi akan masuk ke dalam Konsil Kesehatan Indonesia, mohon doa restunya supaya lancar karena surat sudah dilayangkan kepada Bapak Presiden Jokowi dan sekarang sedang menunggu persetujuan pak presiden," kata Oos.