Pengusaha Tempat Hiburan di Kota Bandung Sanggupi Gelar Rapid Test

pengusaha-tempat-hiburan-di-kota-bandung-sanggupi-gelar-rapid-test Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung saat meninjau ke salah satu temat karaoke di Jalan Braga. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pengusaha ataupun pengelola tempat hiburan di Kota Bandung yang tergabung dalam Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung (P3B) siap menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, mereka siap jika harus dilakukan rapid test kepada pengunjung.

Ketua P3B Rully Panggabean mengatakan, sejumlah tempat hiburan karaoke di Kota Bandung siap melakukan simulasi serta menjalankan protokol kesehatan.

Kesiapan itu ditunjukan pengelola saat ditinjau oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Selasa (7/7/2020).

"Kami mencoba mengikuti aturan pemerintah sesuai dengan Surat Keterangan (SK) Permenkes dan sudah kita lakukan," ujarnya di Masterpiece, Jalan Pasir Kaliki, Selasa (7/7/2020).

Dia berharap dengan peninjauan tersebut Pemkot dapat memberikan izin kepada sejumlah tempat hiburan untuk buka kembali. Pasalnya, apabila tempat hiburan kembali diizinkan beroperasi, minimal para pengelola dapat menyelamatkan nasib karyawan yang sudah lama dirumahkan.

"Bagi kami para pengusaha mungkin tidak akan untung, tapi paling tidak menjadi solusi untuk para pegawai. Terlebih, kami juga sudah tidak sanggup untuk membiayai gaji karyawan karena memang kondisinya seperti ini," keluhnya.

Mengenai protokol Covid-19, kata dia, semua pengusaha sudah berkomitmen menerapkan sesuai protokol kesehatan mulai tamu datang sampai ketika di dalam ruangan. Bahkan, pihaknya sepakat melakukan rapid test terhadap karyawan dan pengunjung.

"Saya sepakat, rapid test ini akan dilakukan untuk semua karyawan, kalau dia tidak punya surat keterangan telah mengikuti rapid, kami juga akan menyediakan di sini, kerja sama dengan puskesmas," ujarnya.

Sementara Penanggung Jawab operasional Master Piece Karaoke, Defriansyah menyatakan, pihaknya siap menjalan prtokol kesehatan sesuai yang diminta tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Selain itu juga untuk keamanan pengunjung,  pengelola menyediakan microfon masing-masing satu untuk setiap tamu yang dilengkapi dengan pengaman yang diganti setelah dipakai.

"Jadi, karena untuk ruang karokenya dibatasi 50 persen, kan nanti akan ada mic yang nganggur tuh, jadi kami pakai untuk satu tamu satu mic yang dilengkapi alat pengaman, setiap selesai ada tamu plastik mic dan penutup touch screen akan kami ganti juga, ruangannya disemprot disinfektan dan dikosongkan dulu sekitar dua jam dulu," tutur Defriansyah.

Setelah peninjauan tersebut,  pihaknya akan menunggu jadwal simulasi dari Disbudpar dan segera mengajukan jadwal untuk dilakukan simulasi operasionalnya.

"Kami menunggu (jadwal) dari Disbudpar, kami siap melakukan simulasi karena kami sebetulnya sudah siap dari Juni juga," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar