Rentetan Gempa Terjadi di Laut Jawa dan Samudera Hindia, Ada Apa?

rentetan-gempa-terjadi-di-laut-jawa-dan-samudera-hindia-ada-apa Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Selasa (7/7/2020), mencatat gempa terjadi di sejumlah daerah yang getarannya cukup dirasakan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

Setelah pada Selasa pagi, Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 terjadi di Laut Jawa, rentetan gempa bermagnitudo 5,4 pada Selasa pukul 11.44.14 WIB terjadi di 18 km barat daya Rangkasbitung, Banten, getarannya terasa hingga wilayah DKI Jakarta.

Berikutnya laut selatan Pulau Jawa diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 pada Selasa pukul 12.17.52 WIB. Gempa tersebut terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Informasi dari BMKG menyebutkan pusat gempa berada pada 9.42 Lintang Selatan, 107.27 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Berikutnya wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik bermagnitudo 5,2 pada Selasa pukul 13.16.22 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 7.29 LS dan 103.24 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 241 km arah Tenggara Enggano, Bengkulu pada kedalaman 10 km.

Terkait hal ini, netizen pun langsung membanjiri kolom komentar akun Instagram BMKG.

Pada postingan BMKG tentang info gempa di Pangandaran, mereka menyampaikan beragam komentar terkait gempa yang sudah tiga kali terjadi di Pulau Jawa hingga siang ini.

Di antara mereka banyak yang mempertanyakan hingga merasa khawatir.

"ya Allah dari tadi pagi beruntun ini gempa, cukup lumayan besar pula." tulis akun medy_afrizal.

"baru setengah hari udah 3 aja" tulis akun a.elanno.

"kok dri tadi pagi gempa trss." tulis _cantikarr.

Belum ada penjelasan dari BMKG terkait rentetan gempa yang terjadi di sejumlah wilayah sejak Selasa (7/7/2020) pagi hingga siang.

Editor: redaktur

Komentar