DIDADAMEDIA, Bandung - Sebanyak 30 ribu kalung disiapkan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung menjelang kurban Idul Adha. Kalung tersebut diberikan kepada hewan kurban sebagai bukti sehat dan layak.

Menurut Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, penggunaan kalung atau label sehat tersebut juga menjadi salah satu syarat hewan kurban yang dijual.

"Dalam memastikan hewan kurban tersebut sehat dan layak mendapatkan label, kami membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang akan memeriksa," kata Gin Gin pada acara Bandung Menjawab, Selasa (7/7/2020).

Tahun ini diakuinya, lebih berbeda dari tahun sebelumnya karena dalam kondisi pandemi COVID-19. Untuk itu, pihaknya dengan optimal memastikan kondisi hewan kurban agar pembeli tidak khawatir. Selain itu juga para pedagang hewan kurban tidak bisa bebas menjual di sembarang tempat.

"Saat ini kita sudah menginstruksikan Camat di setiap wilayah kecamatan untuk mencari lokasi mana saja, kemudian nanti harus ada izin dari Pak Wali Kota," katanya.  

Sebagai catatan, ia menyampaikan, di tengah pandemi COVID-19 ini, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para pedagang hewan kurban. Persyaratan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Peternakan Kesehatan tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Nonalam Corona Virus Disease (COVID-19).

Misalnya, pedagang harus memakai APD seperti masker, melakukan penyemprotan disinfektan, menjual hewan kurban yang sehat dan menyiapkan tempat cuci tangan.

"Pada momen Idul Adha tahun lalu, total penjual hewan qurban di Kota Bandung sebanyak 528 pedagang, dan tersebar di 30 titik Kecamatan di Kota Bandung. Dan kini diprediksi malah penjualan meningkat," tandasnya.