DPRD Kota Bandung Pertanyakan Urgensi Membuka Kembali Tempat Karaoke

dprd-kota-bandung-pertanyakan-urgensi-membuka-kembali-tempat-karaoke Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau salah satu tempat karaoke. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Nenden Sukaesih mengkritisi sikap Pemkot Bandung yang kemungkinan akan memberikan izin kepada pengelola tempat hiburan karaoke kembali beroperasi.

Bahkan, Nenden mempertanyakan urgensi Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bandung yang melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di salah satu tempat karaoke di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (3/7/2020).

Sebelumnya Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19, Ema Sumarna melakukan peninjauan ke 2 tempat hiburan karaoke yakni Fex Executive Karaoke dan Fox. Nenden menilai tempat hiburan belum masuk kategori 'penting' apabila dibuka lagi di masa pandemi COVID-19 ini.

Apalagi, tegas Nenden, peninjauan yang dilakukan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung terkesan 'egois' karena tak melibatkan DPRD Kota Bandung yang bertugas sebagai pengontrol setiap kebijakan Pemkot Bandung.

"Sebetulnya kami malah baru tahu kalau pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah melakukan peninjauan ke tempat hiburan. Seharusnya kami dilibatkan juga seperti halnya saat dilakukan simulasi wedding di Graha Batununggal," ungkap Nenden di ruang Komisi B DPRD Kota Bandung, Senin (6/7/2020).

"Kalau dilihat dari sisi urgensinya, tempat hiburan tidak masuk dan tidak penting untuk dibuka sekarang," tegasnya menambahkan.

Nenden menilai, memberikan relaksasi kepada tempat hiburan cukup berisiko kecuali pengelola bisa berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang diberikan oleh Pemkot Bandung. Bahkan, katanya, harus ada aturan yang cukup ketat jika benar-benar akan dibuka.

Nenden mencontohkan, kasus yang terjadi di Korea Selatan beberapa waktu lalu yang bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak. Keputusan Pemerintah Korsel memberikan relaksasi kepada pengelola tempat hiburan mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus baru COVID-19. Padahal sebelumnya, Korsel sempat dipuji-puji oleh banyak negara, termasuk WHO dalam pengendalian COVID-19.

"Aturannya ketat dan dipatuhi, oke saja. Selain itu juga kalau benar-benar akan melakukan rapid test terhadap semua pengunjung lebih bagus. Karena akurat dan saya lebih sepakat untuk itu, meski repot tapi harus dijalani agar meminimalisir penyebaran COVID-19," paparnya.

Editor: redaktur

Komentar