DIDADAMEDIA - Pemerintah India dikecam dunia internasional setelah sebuah video penanganan jenazah korban COVID-19 di India viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan petugas medis melemparkan kantong berisi jenazah korban COVID-19 begitu saja ke dalam sebuah lubang.
Peristiwa tersebut direkam di Distrik Ballari, di negara bagian Karnataka, India. Video tersebut jadi perbincangan ramai setelah diunggah oleh anggota Kongres Karnataka, DK Shivakumar.
"Sangat mengguncang melihat jasad pasien COVID-19 yang telah meninggal dunia ditumpuk tidak secara manusiawi di sebuah lubang di Ballari," demikian kicau DK Shivakumar disertai postingan video.
"Apa ini beradab? Ini menjadi refleksi bagaimana pemerintah menangani krisis virus corona. Saya mendesak pemerintah mengambil tindakan nyata dan memastikan ini tidak terjadi lagi," lanjutnya.
Video tersebut memicu kemarahan warganet dan mendesak pemerintah mengeluarkan penjelasan resmi. Karnataka merupakan negara bagian yang cukup berhasil meredam penyebaran COVID-19. Sejauh ini, di negara bagian tersebut mencatat angka kematian 246, terendah dibanding New Delhi yang bisa menembus angka ribuan.
Dilansir dari BBC Hindi, Kamis (2/7/2020), Pejabat Senior Distrik Ballari, SS Nakula, mengakui video tersebut asli. Mereka juga meminta maaf kepada keluarga. Adapun jasad yang tampak pada video merupakan delapan pasien yang meninggal karena COVID-19 di hari sebelumnya.
"Kami sudah mengeluarkan surat permintaan maaf tanpa syarat kepada keluarga korban. Kami sangat terluka karena hal ini dan kami sangat menyesal. Kami mengutuk cara memperlakukan jasad. Mereka seharusnya diperlakukan lebih manusiawi," kata SS Nakula.
"Mereka mengikuti semua protokol. Yang menjadi kesalahan mereka bukan mengenai bagian protokol tetapi mentalitas bahwa mayat harus ditangani dengan bermartabat," ucapnya.
SS Nakula memastikan petugas berpakaian APD dalam video viral tersebut telah dipecat dan digantikan oleh tim yang baru.
Editor: redaktur