DIDADAMEDIA, Bandung - Aplikator ojek online (Ojol) Grab, menyanggupi melakukan tes swab atau PCR kepada semua driver. Langkah itu dilakukan karena menjadi persyaratan jika ingin menarik kembali penumpang.
"Kita juga akan lakukan hal ini (tes swab atau PCR) secara bertahap, tinggal yang kita pertimbangkan dari segi teknisnya bagaimana. Itu yang akan kita coba rembugkan dulu," kata Mawaddi Lubby selaku Partner untuk Bandung and Judgement area Grab Jawa Barat di Balai Kota Bandung, Jumat (3/7/2020).
Ia juga menjelaskan, di Bandung pihaknya sudah melakukan tes bekerjasama dengan Diskominfo Kota Bandung. Meski yang ikut dalam tes tersebut baru 200 Mitra Grab, namun pihaknya akan melakukan sesuai intruksi dari Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.
"Kami paham, pada pokoknya untuk memastikan supaya penumpang merasa lebih aman menggunakan layanan kita," ujarnya.
Yang jelas, lanjut Mawaddi, pihaknya mengutamakan sinergitas dan masukan dari pemerintah pihaknya menerima. Selanjutnya, Grab akan melakukan secara bertahap agar layanan Ojol kembali produktif.
Terlebih seperti yang sudah diutarakan, Mawaddy mengakui bahwa intruksi Pemerintah untuk wajib lakukan tes swab atau PCR demi keamanan bersama.
"Terlepas berat atau tidak, tentu kami akan upayakan, apalagi di kita ada fitur Grab protek. Jadi memang perlu demi kepentingan dan kenyamanan bersama," katanya.
Sebelumnya pada 27 Juni lalu, Grab sudah mempresentasikan bagaimana protokol kesehatan yang akan diterapkan saat mulai beroperasi pada fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Diantaranya dengan simulasi saat ojol menarik penumpang dan juga memperlihatkan kendaraan yang sudah didesain dengan proteksi khusus.
"Untuk driver ojol saat menarik penumpang sudah dilengkapi sparator yang berfungsi sebagai penghalang antara driver dan penumpang," ungkap Mawaddi.
Disamping itu, bagi penumpang driver telah menyiapkan hair cap dan helm untuk yang tidak membawa help. Bahkan, sebelum naik, penumpang disarankan untuk memakai handsanitizer yang sudah disiapkan driver.