DIDADAMEDIA - Dalam era digital seperti sekarang, mendaftar sebagai calon mahasiswa di satu universitas pun bisa dilakukan secara daring dalam genggaman alias cukup melalui smartphone.
Melalui aplikasi goKampus, misalnya, calon mahasiswa bisa mendaftar ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan mudah dan jauh lebih sederhana.
Berkat fitur Instant Approval di aplikasi goKampus, calon mahasiswa bisa mendaftar ke PTS ternama cukup dengan mengunggah foto nilai rapor dan hasilnya langsung diumumkan dalam hitungan menit dan gratis.
"Untuk pertama kalinya di Indonesia, calon mahasiswa bisa mendaftar ke ratusan universitas swasta hanya lewat satu aplikasi pendaftaran saja di goKampus,” jelas Nathanael Santoso, CEO goKampus, dalam siaran persnya, Selasa.
"Ini bisa menjadi solusi alternatif bagi siswa yang ingin terus menimba ilmu di bangku kuliah tanpa ketinggalan waktu belajar dari teman-temannya."
Aplikasi goKampus, yang tersedia baik untuk perangkat Android maupun iOS, juga memiliki fitur untuk menemukan info beasiswa dan pendanaan kuliah untuk membantu rencana pendidikan. Informasi lebih lengkapnya bisa diakses melalui laman https://www.gokampus.com.
Sebulan menjelang Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang bakal diikuti 636.586 calon mahasiswa melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020, goKampus juga berbagi tips agar siswa sukses menjalani seleksi itu. Berikut kiatnya:
1. Memahami seluk beluk UTBK
UTBK tahun ini hanya akan mengujikan Tes Potensi Skolastik (TPS) saja. Dengan begitu, para siswa tidak perlu lagi mempersiapkan diri untuk Tes Kompetensi Akademik (TKA) seperti tahun-tahun sebelumnya.
TPS memiliki empat sub tes, yakni penalaran umum, pemahaman bacaan, pengetahuan umum, dan pengetahuan kuantitatif. Di tahun ini, akan ada sekitar 20 persen dari komposisi pertanyaan yang akan menggunakan bahasa Inggris.
Durasi ujian dan jumlah soal tahun ini berubah. Bila tahun lalu jumlah soalnya ada 80 dan durasinya 120 menit, tahun ini durasinya berkurang menjadi 105 menit, dengan jumlah soal lebih sedikit meskipun belum diumumkan pastinya.
2. Rutin latihan
"Sering-sering latihan soal. Ulik soal dari tahun terlama sampai yang terbaru,” jelas Zanira Fachri, mahasiswi Universitas Indonesia angkatan 2015, yang ditanyai goKampus.
Kemudian, cari referensi dari sumber lain, jangan mengandalkan satu atau dua sumber saja karena pasti akan ada perbedaan.
Naomi Maria Neysa, mahasiswi ITB angkatan 2016 juga menyarankan untuk mematok target passing grade saat mengerjakan latihan tryout. “Setelah mengetahui jurusan mana yang menjadi target utama, segera pasang target nilai minimum (passing grade) berdasarkan hasil SBMPTN tahun sebelumnya. Perlu fokus belajar dan mengurangi porsi kegiatan lain, seperti main game atau nonton film.
3. Pastikan kondisi fit saat unjian
Rachmah Pristiana, mahasiswa IPB angkatan 2015, mengingatkan peserta didik untuk menjaga kondisi badan. "Jangan begadang di hari-hari sebelumnya agar fisik saat mengerjakan tes bisa fokus dan tidak drop,” ujarnya.
Peserta juga sebaiknya tiba di lokasi ujian minimal satu jam sebelum tes."Dan yang terpenting, adalah selalu berdoa," jelas Rachmah.
4. Siapkan rencana B
Faktanya, hanya 23 persen dari jumlah total peserta terdaftar ujian yang akan diterima ke PTN yang dipilih. Hal ini tidak menandakan bahwa 77 persen peserta tidak layak dalam pilihannya, namun memang adanya keterbatasan kuota penerimaan dalam universitas negeri.
Jika tidak mungkin menunda masuk PTN tahun berikutnya, segera tentukan pilihan untuk masuk PTS sesuai pilihan dan harapan. "Menurut saya, yang lebih penting itu adalah peminatan jurusan kita, tidak hanya semata lulus di PTN. Karena takutnya kuliah jadi tidak maksimal bila tidak sesuai dengan passion. Dan di swasta juga banyak yang bagus dari segi jurusan," jelas Rachmah.
Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas PTS juga naik daun dan menghasilkan banyak lulusan berkualitas internasional. Peringkat universitas dunia dari QS World University Ranking 2021 pun menunjukkan bahwa 23 persen dari daftar universitas terbaik Indonesia merupakan PTS.