Pembayaran Digital Bantu Minimalisir Risiko Tertular COVID-19

pembayaran-digital-bantu-minimalisir-risiko-tertular-covid-19 Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Padang - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mengemukakan penggunaan metode pembayaran dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang merupakan sarana pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking efektif mencegah penularan Corona Virus Disease (COVID-19) memasuki era normal baru.

"Dengan menggunakan QRIS akan meminimalkan terjadinya kontak dibandingkan memakai uang tunai," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Rabu (24/6/2020).

Ia menyampaikan hal itu pada Peresmian QRIS Semen Padang Hospital sebagai salah satu alat pembayaran dengan metode memindai kode batang menggunakan aplikasi yang telah diunduh di telepon pintar.

Menurut dia dalam beberapa tahun terakhir penggunaan QR Code sebagai instrumen pembayaran berkembang pesat karena semakin luasnya penggunaan uang elektronik dan dompet digital seperti LinkAja, Go-Pay, OVO, dan DANA.

"QRIS dihadirkan mengusung semangat Unggul yaitu kepanjangan dari Universal, Gampang, Untung, dan Langsung , cepat, mudah, murah, aman, andal, ujarnya.

Wahyu menyampaikan tren digitalisasi mengubah perilaku transaksi masyarakat yang lebih mengedepankan kecepatan, keamanan, dan fleksibilitas.

"Apalagi di tengah pandemi COVID-19, integrasi ekonomi dan keuangan digital terutama peran pembayaran digital semakin penting dan diperlukan," katanya.

Ia mengatakan COVID-19 telah menyebabkan pergeseran interaksi antar manusia dengan berkurangnya intensitas kontak fisik dan tatap muka, termasuk dalam bertransaksi.

Pembayaran menggunakan QRIS dapat dilakukan tanpa kontak fisik sesuai protokol kesehatan yaitu menjaga jarak karena pengguna cukup memindai menggunakan ponselnya dan kasir cukup memantau status transaksi dari aplikasi, kata dia

Oleh sebab itu di masa pandemi COVID-19 menuju era normal bari BI fokus melakukan perluasan QRIS secara tematik pada perdagangan ritel seperti UMKM, pasar, toko/warung penyedia bahan kebutuhan pokok, serta "e-commerce".

Kemudian pada sektor sosial keagamaan seperti donasi panti asuhan, rumah ibadah , penerimaan zakat, infaq, dan sesekah, serta bidang kesehatan seperti rumah sakit, klinik, praktik dokter, dan apotek, didukung oleh inovasi pendaftaran QRIS secara daring, sosialisasi virtual, dan perluasan fitur QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM).

Wahyu menyebutkan total merchants QRIS Kesehatan di Indonesia berjumlah 49.658 merchants hingga 8 Mei 2020. Sementara di Sumbar sendiri, jumlah merchants QRIS telah mencapai 35.097 merchants hingga 29 Mei 2020.

Editor: redaktur

Komentar