Analisis Vulkanolog ITB, Erupsi Gunung Soputan Termasuk Skala 3

analisis-vulkanolog-itb-erupsi-gunung-soputan-termasuk-skala-3 Erupsi Gunung Soputan. (Foto: Istimewa)
DIDADAMEDIA, Bandung - Gunung Soputan di Sulawesi Utara mengalami erupsi, Minggu (16/12/2018) sekitar pukul 08.57 WITA dengan tinggi kolom abu vulkanik lebih dari 7.500 meter di atas puncak gunung.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, kolom abu tersebut teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 30 menit.

Dari analisis Koordinator Bidang Vulkanologi Pusat Penelitian Mitigasi Bencana (PPMB) ITB, Mirzam Abdurrachman, mengacu pada sejarah letusan Gunung Soputan sejak 2012, menunjukan pola interval letusan 3 tahun.

Sehingga letusan kali ini, kata Mirzam, sepertinya merupakan bagian dari siklus letusan Gunung Soputan yang memiliki Volcanic Explosivity Index (VEI) skala 3.

"VEI secara sederhana diurutkan dari skala 1-8, semakin tinggi angkanya maka akan semakin besar dan bertenaga letusannya, namun semakin jarang terjadi dan sebaliknya," jelas Mirzam dalam rilis yang diterima PindaiNews, Senin (17/12/2018).

Letusan Gunung Soputan dengan VEI 3, kata Mirzam, dicirikan dengan kolom erupsi yang mencapai 7 kilometer, energi letusan moderat dengan perkiraan volume ejekta maksimum yang akan dikeluarkan. Namun demikian, masyarakat diharapkan tetap tenang akan keluarnya material ejekta Gunung Soputan.

"Ikuti arahan PVMBG ke arah mana abu vulkanik sebagian besar terbawa oleh angin untuk mengurangi dampak paparannya," kata Mirzam.

Dampak dari erupsi Gunung Soputan, membuat abu vulkanik mulai jatuh ke rumah-rumah warga. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Abu vulkanik yang turun memiliki kandungan asam tinggi yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan mata. Asam yang terkandung dengan mudah tercuci oleh air hujan sehingga dapat mencemari persediaan air dan mengganggu tanaman. Editor: redaktur

Komentar