DIDADAMEDIA, Bandung - Menjelang Tahun Baru 2019 harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (kepokmas) dan pasokan masih stabil. Hanya ada sedikit kenaikan sekitar 10 persen untuk komoditas telur dan daging ayam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Dewi Sartika mengatakan, kenaikan tersebut masih tergolong normal dan dipastikan bukan karena minimnya pasokan. Namun karena meningkatnya harga pakan ternak sejak beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, kandungan pakan ternak khususnya unggas sekitar 60 persennya berbahan dasar jagung. "Sedangkan kemarin harga jagung di angka empat sampai lima ribu rupiah, sekarang enam sampai tujuh ribu," ujar Dewi di Bandung, Senin (17/12/2018).
Dewi mengakui, salah satu faktor penyebab harga jagung naik adalah musim panennya bukan di akhir tahun. Melainkan pada bulan Maret hingga April. "Sekarang belum panen jagung, jadi mengakibatkan harga bahan baku mahal. Jagung biasanya Maret April panennya," ucapnya.
Disinggung potensi terjadinya penimbunan kepokmas, Dewi mengakui belum mendapat laporannya. Jika memang terendus, dipastikan Tim Satgas Pangan bersama kepolisian terjun langsung ke pasar. "Tidak terlihat (penimbunan), kalau ada Polda langsung turun, itu pasti dianalisa," katanya.