DIDADAMEDIA, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung rencananya akan mengizinkan kolam renang dibuka kembali. Pro dan kontra muncul karena pembukaan kolam renang dikhawatirkan membuat risiko penyebaran COVID-19 jadi lebih tinggi.
Merespons warga yang tidak setuju kolam renang kembali dibuka, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana memastikan, langkah ini sudah dipertimbangkan dengan matang dan berdasarkan masukan pihak.
Yana meyakinkan, kolam renang justru relatif lebih aman dari paparan virus corona atau Covid-19 karena air dalam kolam renang mengandung disinfektan yang bisa membunuh virus. Yang harus diperhatikan, kata Yana, adalah sarana di luar kolam renang.
"Di kolam renangnya itu aman, karena ada kandungan disinfeksi. Tetapi setelahnya, mungkin di kamar mandinya seperti handuk, dan sabun yang saling bertukar," kata Yana.
Oleh sebab itu, pihaknya menekankan agar penerapan protokol kesehatan harus dipatuhi pengelola kolam renang dan memastikan pengunjung mematuhinya. Seperti menyiapkan sarana penunjang di kamar bilas, dan tidak membuka terlebih dahulu sarana lainnya.
"Contohnya seperti kantin makanan, sebaiknya tidak di buka dulu. Jadi hanya boleh berenang saja. Lalu ada penjaga di kamar bilas untuk membatasi kapasitas yang hanya diperbolehkan 50 persennya saja," papar Yana.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, tengah menunggu permohonan dari pihak pengelola apabila ingin kembali beroperasi.
"Nanti kita ajak dari Dinkes yang berwenang soal kesehatan. Kalau misalnya sudah memenuhi protokol kesehatan, bisa kita rekomendasikan untuk kembali beroperasi," tandasnya.
Meski Kota Bandung saat ini masih menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) proporsional hingga 26 Juni mendatang, namun rencananya Pemkot Bandung akan memberikan kelonggaran kepada pengelola tempat wisata luar ruangan atau outdoor, salah satunya kolam renang. Dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.