DIDADAMEDIA, Bandung - Semangat ingin melestarikan resep warisan ibunda tercinta, perempuan bernama Anita Nur Alia Aszwan, memilih mengeluti bisnis kuliner donat jadul. Maraknya para penjual donat kekinian, malah mendorongnya melestarikan donat jadul dengan taburan gula bubuk.
"Alasannya sebenarnya simpel banget. Kenapa jualan donat jadul (dondul)? Donat itu bisa dibilang makanan tengah-tengah, makanan berat bukan, makanan ringan (camilan) juga bukan," ujarnya.
Ditambah lagi, di era milenial seperti sekarang ini, kata Alia, jarang sekali menemukan makanan atau camilan yang mempunyai cita rasa khas zaman dulu. Dengan rasa yang sederhana, tapi bisa menggugah selera.
Diceritakannya, semangat bisnisnya itu tumbuh dari keluarganya pada 2004. Alia bersama almarhumah Ibunda membuat roti jadul rumahan untuk dikonsumsi sendiri. Selanjutnya, karena banyak yang suka dijual dan disebar di warung-warung sekitar tempat tinggalnya.
BACA JUGA :
"Saat itu, kami membuat dengan peralatan simpel bermodalkan alat seadanya yaitu oven biasa dan membuat adonan secara manual alias membanting-banting adonan sampai kalis," jelasnya.
Dulu bisnisnya tersebut belum memiliki merek dagang. Bahkan, setelah 6 tahun berjualan sempat vakum pada 2010. "kami vakum karena ibunda mulai sakit dan 2015 ibunda meninggal. Dari situ saya mencoba meneruskan kembali resep 'heritage' dari ibunda saya," tuturnya.
Karena saat itu, Alia mengaku belum mempunyai oven, maka iseng-iseng dia membuat donat jadul dengan proses digoreng. Di waktu yang bersamaan, ia diminta oleh rekannya untuk menyuplai jajanan anak ke salah satu sekolah swasta di Kota Bandung.
"Ternyata permintaan cukup bagus, dalam satu bulan saya bisa membuat sekitar 500 pieces dondul. Ditambah banyak support yang meminta saya meneruskan bisnis tersebut. Nah dari situlah akhirnya saya memantapkan diri untuk membuka usaha dan diberi nama 'Aldondul'," katanya.
Kini Aldondul sudah dipasarkan ke berbagai daerah lewat penjualan online dan bisa dinikmati oleh segala usia.
Kelebihan dari donat ala Alia adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan pengorengannya pun hanya menggunakan minyak yang tidak dipakai berulang kali.
"Untuk orang tua kenapa bisa kita bilang aman, karena bahan dondul ini tidak terlalu menggunakan banyak gula dan bila ingin menambahkan gula kita punya 2 pilihan topping gula yaitu gula merah, putih dan coklat juga keju," tuturnya.
Sementara untuk penyimpanan, Aldondul bisa ditaruh di freezer beku hingga tahan selama 1 bulan. Sementara jika disimpan di chiller tahan 2 minggu, dan suhu ruang selama 3 hari.
Untuk bisa menikmati donat Aldondul, bisa dilakukan dengan cara memesannya secara online via Instagram @al.dondul dan WhatsApp ke nomor 087722734388.
"Kelebihan Aldondul adalah dibuat dari bahan-bahan pilihan yang menghasilkan tekstur adonan dondul cukup lembut dengan cita rasa sederhana. Namun sangat menggugah selera penikmatnya dan sekali coba pasti akan selalu ngangenin (itu testimoni pelanggan)," ungkap Alia.
Dipaparkannya, keunggulan dari produk Aldondul itu sendiri adalah donat frozen yang bisa digoreng kapanpun dan dimakan dalam keadaan hangat lebih enak. Untuk rencana kedepan, tambahnya, Aldondul akan tetap berjualan donat frozen dan donat fried.
"Mungkin akan menambah beberapa varian kue-kue jadul, roti-roti jadul pokoknya semua yang bernuasa jadul. Bisa kita hadirkan suasana dan cita rasanya disini dan ada kemungkinan juga kita akan membuka booth agar eksistensi Aldondul bisa semakin meluas di Jawa Barat khususnya Bandung atau tidak menutup kemungkinan di kota-kota besar lainnya," paparnya seraya menutup perbincangan.