'Sekoper Cinta' untuk Perempuan Jabar

sekoper-cinta-untuk-perempuan-jabar . (Ilustrasi/net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat meluncurkan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita. Sekolah tersebut menjadi wadah perempuan Jawa Barat bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kualitas hidupnya. 

Program yang memiliki nama pendek Sekoper Cinta ini sebagai upaya mewujudkan Perempuan Jawa Barat Juara yang mampu memberdayakan diri, keluarga dan Lingkungan Sekitarnya. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan meluncurkan program ini di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise, pada rangkaian Peringatan Hari Ibu Tingkat Nasional, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung, Minggu (16/12/2018) besok.

Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, mengatakan pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Sekoper Cinta merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan kesetaraan peran, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat antara perempuan dan laki-laki di semua bidang.

Hal ini didasari dari catatan terhadap isu-isu dan permasalahan perempuan di Jawa Barat, diantaranya: Tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jawa Barat. 

Terdapat 302 Kasus Kekerasan di Jawa Barat (Data Simfoni KPPPA,2017); Tingginya angka perceraian di Jawa Barat. Lebih dari 33 ribu kasus disebabkan oleh faktor ekonomi (Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jabar, 2017); Tingginya angka tindak pidana perdagangan orang /human trafficking di Jawa Barat. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Poppy Sophia Bakur, mengatakan target peserta  Sekoper Cinta adalah Perempuan dengan Usia di atas 18 tahun. 

“Tahap awal akan dilakukan Training of Trainer (TOT) yang difasilitasi oleh DP3AKB Jabar kepada leader champion yg dipilih mewakili kecamatan di seluruh kab kota di Jawa Barat,” katanya di Bandung, Sabtu (15/12/2018). 

Menurut Poppy, akan dihadirkan pengajar yang kompeten di bidangnya, dari mulai praktisi kesehatan dan lingkungan hidup, psikolog, dokter, dan lain-lain. “Selanjutnya leader champion ini menjadi agen utama untuk pembentukan sekolah perempuan di tingkat desa kelurahan di 27 kabupaten kota,” katanya. 
Editor: redaktur

Komentar